JAKARTA, HARIAN DISWAY – Segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) membantu menopang roda ekonomi dalam masa pandemi Covid-19. Dengan beralihnya model bisnis berbasis online, perusahaan logistik Ninja Xpress berfokus menggandeng UKM untuk tetap bisa bertahan usai pandemi.
Head of Trade Marketing Ninja Xpress Subarkah Dwipayana mengatakan selama tiga tahun terakhir terjadi perubahan perilaku konsumen. Untuk itu Ninja Xpress bekerja sama dengan Geopost melakukan survei tentang masa depan pembeli online.
“Perilaku konsumen berubah sangat cepat. Saat pandemi semua belanja online. Kemudian setelah pandemi berubah lagi. Ada yang siap, ada yang tidak siap,” ujarnya dalam jumpa pers Suara UKM Negeri Vol. 3 pada Senin, 10 Juli 2023 di kawasan Jakarta Selatan itu.
Berdasarkan survei tersebut, 74 persen orang di Asia Tenggara merupakan pengguna internet. Sebanyak 86 persen di antaranya adalah e-shoppers atau pembeli online. Kemudian kelompok pembelanja online yang aktif (e-shopaholics) mencapai 14 persen dari populasi pembelanja online di Indonesia. Mereka bertanggung jawab atas 43 persen dari total pembelian e-commerce.
Tentu ini menjadi pasar yang bagus untuk UKM. Dari data itu, Ninja Xpress menawarkan creative business solutions. Mereka memberi layanan kepada pelaku UKM untuk memperkuat pasar online.
BACA JUGA: KKN di Mojokerto, Mahasiswa Untag Berinovasi pada Kemasan dan Logo UMKM
BACA JUGA:Mahasiswa Untag KKN Kembangkan E-Commerce bagi Pelaku UMKM Paper Bag
Ninja Xpress memberikan layanan berupa pembuatan foto dan video produk, endorsement, serta live selling ke berbagai platform. Pelaku UKM tinggal mengirimkan barang melalui Ninja Xpress tanpa dipungut biaya. Selain itu, Ninja Express juga bisa memberikan konsultasi kepada UKM untuk meningkatkan promosi penjualan.
Subarkah menambahkan fokus untuk membantu pengembangan UKM karena memiliki manfaat ekonomi yang positif. UKM sendiri merupakan salah satu penopang ekonomi nasional.
“Kalau bicara UKM ini kaitannya sama ekonomi lokal. UKM identik dengan logistik. (Layanan) ini hadir agar UKM bisa fokus ke bisnis. Sehingga saat sama-sama naik membuat ekosistemnya sehat dan berkelanjutan,” tutur Subarkah. (*)