Kita ini ambigu. Sebagian menganggap, HAM penjahat harus dihormati. Penjahat juga manusia. Lainnya menganggap, abaikan HAM penjahat. Sebab, mereka merampas HAM orang lain. Akibatnya fatal. Mantan narapidana korupsi pun jadi pejabat publik. Saking sayangnya rakyat kepada penjahat.
CONTOH konkret terbaru: Selasa, 11 Juli 2023, Wali Kota Medan M. Bobby Nasution menghargai aparat Polrestabes Medan yang menembak mati begal bernama Bima Bastian alias Jarot.
Bobby kepada pers: ”Begal dan pelaku kejahatan tentu saja tak punya tempat di Kota Medan. Aksi mereka meresahkan. Sudah tepat jika aparat bertindak tegas karena kita ingin ketenangan, keamanan di Medan. Saya mengapresiasi tindakan tegas aparat Polrestabes Medan.”
Pernyataan itu diprotes keras oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Melalui siaran pers, Selasa, 11 Juli 2023, KontraS menyatakan sebagaimana berikut.
”Wali Kota Medan Minta Begal Ditembak Mati: Pernyataan Arogan dan Melegalkan Kesewenang-wenangan Penggunaan Senjata Api.”
Maka, KontraS mendesak Wali Kota Medan Bobby Nasution agar mencabut ucapan mendukung penembakan begal di Medan itu. Sekaligus, Bobby harus minta maaf kepada publik.
KontraS: ”Perlu digarisbawahi, para begal juga merupakan warga negara yang memiliki hak untuk memperoleh proses hukum secara adil dan oleh Perkap Nomor 8 Tahun 2009. Secara tegas diatur bahwa anggota Polri harus menjamin hak setiap orang untuk diadili melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak.”
Menanggapi balik atas tanggapan KontraS itu, Bobby menyatakan: ”Saya mewakili para begal, menyampaikan terima kasih untuk KontraS dan LBH yang sudah mendesak saya untuk mencabut pernyataan tegas itu. Terima kasih.”
Artinya, Bobby tampak kesal bahwa dukungannya kepada polisi yang bertindak tegas terhadap begal justru dilawan KontraS. Dengan begitu, dalam gaya menyindir, ia menyatakan, ”saya mewakili para begal” berterima kasih.
Terakhir, Bobby menyatakan: ”Tanyakan ke masyarakat saja, deh.” Maksudnya, soal begal ditembak mati polisi, tanyakan pendapat masyarakat, setuju atau tidak.
Mengapa begal bernama Bima Bastian ditembak mati? Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda kepada wartawan, Minggu, 9 Juli 2023, mengatakan sebagaimana berikut.
”Tersangka atas nama BB atau Bima alias Jarot, pada saat kita melakukan penangkapan, tersangka melawan, membahayakan petugas. Sehingga anggota melakukan tindakan tegas. Kita tembak pelakunya mengenai bagian dada, dan korban sudah disemayamkan di kamar jenazah.”
Dijelaskan, begal Bima bersama kelompoknya bersenjata api, merampok Alfamart dan sebuah salon di Medan. Mereka ditangkap di wilayah Sei Beras Sekata, Kecamatan Sunggal, Medan.
Saat akan ditangkap, Bima melawan petugas dengan menggunakan senjata airsoft gun. Bima menembak ke arah petugas enam tembakan. Salah satu tembakan mengenai polisi penyergap. Polisi itu masih dirawat di RS di Medan.
Maka, Bima ditembak polisi langsung kena dada. Diperkirakan kena jantung. Tewas di tempat. Jenazahnya dikirim ke RS Bhayangkara Medan. ”Tersangka Bima dan kelompoknya adalah residivis perampokan yang bertindak sadis kepada korban,” ujar Kombes Valentino.