HARIAN DISWAY – Viktor Axelsen benar-benar murka menghadapi BWF. Protesnya soal denda USD 5.000 (sekitar Rp 75 juta) tak ditanggapi. BWF malah bilang bahwa mereka menomorsatukan kesejahteraan pemain.
Player welfare is of utmost importance to BWF, and we appreciate and welcome athlete feedback on matters relating to it. BWF, however, would like to clarify that parts of this statement are inaccurate and out of context, and as such, are displeased by the reaction of the player.… https://t.co/3PbEOAY5Gi
— BWF (@bwfmedia) July 14, 2023
Sebagaimana diberitakan, Viktor Axelsen dijatuhi denda karena tidak tampil di Singapore Open 2023. Sebagai pemain nomor satu dunia, ia memang wajib ikut turnamen Super 750. Sebagai bagian dari komitmen pemain mempromosikan bulu tangkis.
BACA JUGA: Didenda Rp 75 Juta, Viktor Axelsen Ungkap Borok BWF
Axelsen beralasan, ia tidak ikut Singapore Open karena menjalani rehabilitasi tegang otot selama dua hari (bukan karena cedera). Sebagai serangan balik ke BWF, ia mempertanyakan kenapa hadiah uangnya ketika menjuarai Indonesia Open pada 18 Juni 2023 belum cair. Dalam cuitan balasan, BWF menyebut pernyataan Axelsen tidak benar.
’’Bagian mana yang salah?’’ Viktor Axelsen membalas cuitan BWF pada Jumat malam, 14 Juli 2023.
’’Soal kewajiban pemain: aku paham bahwa kami (pemain) punya kewajiban. Aku sendiri sangat suka mempromosikan bulu tangkis. Tapi, menyuruh atlet bepergian ke lokasi turnamen dengan biaya sendiri, meskipun sedang cedera, apakah itu adil?’’ Pemain asal Denmark itu bertanya satir.
BACA JUGA: Ginting Gagal Bikin Kejutan, Axelsen Hat-trick Juara Indonesia Open 2023
Viktor Axelsen menegaskan, ia berbicara mewakili para pemain lain di seluruh dunia yang keberatan dengan aturan BWF. Bagi pemain dengan bujet terbatas, biaya perjalanan tidak murah. Sedangkan turnamen BWF digelar di berbagai benua: Asia, Eropa, Australia, dan Amerika Utara.
’’Kalau itu yang kalian (BWF) inginkan, oke. Tapi jangan ngomong bahwa kesejahteraan pemain itu nomor satu buat kalian,’’ sindir Viktor Axelsen. ’’Kalau memang kesejahteraan pemain itu penting, kalian bakal menyediakan tiket pesawat dan hotel buat sehari dua hari untuk atlet yang kalian wajibkan mempromosikan bulu tangkis,’’ sebutnya pedas.
Dalam regulasi BWF, pemain yang masuk peringkat 15 besar dunia wajib mengikuti beberapa turnamen. Yakni BWF World Tour Finals, semua turnamen level Super 1000, semua turnamen level Super 750, dan empat dari tujuh turnamen Super 500.
Pemain boleh tidak ikut turnamen, asal datang ke venue dan mengundurkan diri di lokasi. Kalau cedera, mereka boleh tidak berangkat ke venue. Namun harus menyertakan dokumen pendukung. Misalnya keterangan dokter.
Dalam kasus Axelsen, ia tidak ikut Singapore Open 2023 (level Super 750) karena menjalani rehabilitasi demi tampil di Indonesia Open 2023. Berkat persiapan yang matang, ia berhasil menjadi juara di turnamen level Super 1000 itu. Viktor Axelsen mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di final. (*)