HARIAN DISWAY - Indonesia adalah negara maritim yang sebagian besar wilayahnya adalah lautan. Cuaca maritim Indonesia bisa berubah-rubah sesuai dinamika atmosfer lokal, regional maupun global.
Dalam kondisi tertentu, kondisi cuaca berupa pergerakan angin, periode bulan maupun faktor lainnya bisa memicu gelombang tinggi.
Menurut Pusat Meteorologi Maritim BMKG, ada 6 klasifikasi gelombang berdasarkan tingginya. Dalam laman Ocean Forecast System (OFS) BMKG, enam kategori ini dibedakan melalui warna.
BACA JUGA:Peringatan Gelombang Tinggi 15 Hingga 16 Juli 2023
BACA JUGA:Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter Berlanjut Sampai 18 Juli
1. Tenang: Yakni perairan dengan tinggi rata-rata gelombang berkisar antara 0,5 hingga 1 meter
Tinggi gelombang yang kategori tenang ditandai dengan variasi warna biru. Seperti di Laut Jawa dan Selat Madura dalam gambar -OFS BMKG-
2. Rendah: Yakni perairan dengan tinggi rata-rata gelombang berkisar antara 0,5 hingga 1,25 meter
Tinggi gelombang kategori sedang ditandai dengan variasi warna hijau seperti di Laut Bali dan Perairan Kepulauan Kangean dalam gambar-OFS BMKG-
3. Sedang: Yakni perairan dengan tinggi rata-rata gelombang berkisar 1,25 hingga 2,50 meter
Gelombang kategori sedang ditunjukkan dengan variasi warna kuning. Seperti di perairan Flores dan Kepulauan Sumbawa dalam gambar-OFS BMKG-
4.Tinggi: Yakni perairan dengan tinggi rata-rata gelombang berkisar 2,50 hingga 4,0 meter
Gelombang kategori tinggi ditunjukkan dengan variasi warna oranye-coklat seperti yang terjadi di sepanjang pantai selatan Jawa. Notis ada variasi tinggi gelombang di kawasan teluk Trenggalek dan Cilacap-OFS BMKG-
5. Sangat Tinggi: Yakni perairan dengan tinggi rata-rata gelombang berkisar 4,0 hingga 6,0 meter
Gelombang kategori sangat tinggi ditunjukkan dengan variasi warna merah. Seperti yang terjadi di Selat Sunda bagian selatan. Notis ada perbedaan tinggi gelombang di Ujung Kulon dan Pulau Panaitan-OFS BMKG-