Keseruan Kompetisi Push Bike di Biznet Festival

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Puluhan anak kecil bersepeda. Sepedanya kecil pula. Tanpa pedal dan rantai. Jadi mereka mengayuhnya menggunakan dua kaki. Berputar, meliuk-liuk. Ketika berhenti, mengeremnya menggunakan kaki pula.

Anak-anak itu masih berusia 3-5 tahun. Tak ada yang berumur di bawah atau di atas itu. Sebab, olahraga bersepeda tanpa pedal itu memang hanya dimainkan untuk anak-anak. Namanya, push bike.

Para orang tua mengawasi anaknya masing-masing. Seperti Arif Fakhruddin yang menoleh ke kanan-kiri, mencari anaknya. "Mana anak saya tadi?" tanyanya. Lalu terdengar teriakan anaknya dari balik instalasi logo Biznet.

BACA JUGA : Para Cosplayer Bikin Biznet Festival Makin Warna-Warni

BACA JUGA : Kotak Ajak Fans Naik Panggung dalam Biznet Festival

Arkana Razka Al Fatih adalah anak Arif. Berumur 3,5 tahun. Tampak lucu dengan helm kebesaran. Hiasan dua tanduk di atas, seperti logo setan merah dalam lambang klub sepakbola Manchester United.

Fatih merupakan salah satu anak yang mengikuti kompetisi push bike. Diadakan pada 15 Juli 2023, sebagai bagian dari Biznet Festival. Kompetisi itu diikuti oleh berbagai komunitas di Jawa Timur. Tiga di antaranya adalah Predator Push Bike (Surabaya), Delta Eagle (Sidoarjo), dan Bumble Ride (Mojokerto).

Putra Arif itu termasuk member komunitas Predator Push Bike. Mereka kerap mengadakan latihan rutin di Sutos Surabaya. "Anak saya tidak juara. Tapi wakil dari komunitas Predator Push Bike ada yang jadi juara 1," ujarnya.

Yang menang itu adalah Muhammad Arkana Putra Alfian. Anak Agus Alfian. Arkana berhasil meraih gelar tertinggi. Menyisihkan puluhan kontestan lainnya.

“A rkana ini baru 5 bulan belajar push bike. Sudah ikut kompetisi tiga kali,” ujar Alfian . Sebelumnya, anak berusia 3 tahun itu mengikuti festival di Sidoarjo dan Mojokerto. Di Sidoarjo, mendapat runner-up. Sedangkan di Mojokerto, Arkana meraih ada di peringkat IV.

Berolahraga push bike dapat membuat tubuh anak sehat. Selain itu, bisa membuat anak sejenak lupa dengan aktivitasnya masa kini. Yakni gadget, perangkat yang membuat anak-anak menjadi mager dan sulit bersosialisasi. (Guruh Dimas Nugraha)