SAMARINDA, HARIAN DISWAY - Kabar mengejutkan datang dari Borneo FC. Pesut Etam harus kehilangan bomber mereka Matheus Pato yang memutuskan hijrah ke Liga Tiongkok. Top skor BRI Liga 1 musim lalu itu bergabung ke Shandong Taishan Football Club.
Kebutusan itu terasa mengagetkan. Sebab, BRI Liga 1 baru masuk ke pekan ketiga. Di musim ini Pato bukukan 3 gol dari 3 penampilan. Musim lalu Pato berhasil jadi top skor dengan torehan 25 golnya. Hal ini menjadikannya sebagai pilar sekaligus mesin gol Borneo.
Striker Brazil itu diboyong oleh Shandong Taishan FC dengan skema transfer. Kekuatan Borneo akan berkurang dengan perginya Pato. Ialah yang jadi andalan Pesut Etam untuk urusan menjebol gawang lawan. Kini tersisa nama Jelle Goselink dan Win Naing Tun sebagai ujung tombak asing Borneo FC.
BACA JUGA:Sejarah VAR yang Diinginkan Klub BRI Liga 1, Ongkosnya Rp 100 Miliar
BACA JUGA:Masalah Wasit Belum Rampung, SOS Laporkan Rumah Judi di Kompetisi BRI Liga 1 2023/2024
Latihan Rabu, 19 Juli 2023, menjadi momen terakhir Pato di Borneo. Ia berpamitan ke Lilipaly dkk, setelah semusim berjuang bersama. “Terima kasih. Dari momen saya datang ke Indonesia, ke Borneo. Semua baik kepada saya. Saya dengan keluarga dan istri saya senang sekali disini. Juga terima kasih untuk seluruh suporter Samarinda. Mudah-mudahan Borneo musim ini juara. Saya pergi, tetapi hati tetap di sini.” ucap Pato saat latihan terakhirnya bersama Borneo.
Ada momen menarik saat Borneo bertandang ke markas Persis Solo pekan lalu. Matheus Pato bertukar jersey dengan striker muda Indonesia, Ramadhan Sananta. Pato berujar bahwa Sananta akan jadi andalan Indonesia di masa depan.
“Sananta pemain yang memiliki masa depan bagus. Beberapa minggu yang lalu dia bermain bagus dan cetak gol, dan di Asia (SEA Games 2023) jadi top skor. ," ungkap Matheus Pato beberapa waktu lalu.
Target Borneo musim ini adalah juara. Dengan perginya Pato jelas menjadi pukulan bagi Pieter Huistra, pelatih Borneo FC. Diiringi dengan penutupan pendaftaran pemain BRI Liga 1 2023/2024, Kamis, 20 Juli 2023. Mampukah Borneo tetap bersaing tanpa Pato? (Fransisco)