SITUBONDO, HARIAN DISWAY – Peperangan dimulai dari lautan Jawa. Empat Kapal Republik Indonesia (KRI) menembakkan rudal ke arah kapal musuh. Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono melihat penembakan itu di atas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat. Kapal bantu rumah sakit.
Tentu, kejadian tersebut bukan perang sungguhan. Itu adalah pelaksanaan manuver lapangan (ManLP) Latihan Gabungan (Latgab) TNI di wilayah Kogabwilhan II. Dalam latihan itu, KRI Slamet Riyadi-352 disimulasikan sebagai kapal musuh. Itulah kapal perang milik TNI-AL yang bertugas sejak 1987 dan dipensiunkan pada Agustus 2019. BACA JUGA : Latihan Gabungan TNI untuk Pengabdian Terakhir KRI Slamet Riyadi-352 Rudal yang ditembakkan dalam operasi laut gabungan itu berjenis SSM Exocet MM40 Block 3. Rudal tersebut berkecepatan 0,93 mach, dengan jarak jelajah 6.5 – 97 nautical mile (NM) dan tinggi jelajah hingga 9 meter. Lalu ada rudal C-802 dengan kecepatan 0,9 mach, dengan jarak jelajah 5.4 – 64.7 NM dan tinggi jelajah hingga 20 M. Terakhir, rudal jenis C-705, dengan kecepatan 0,8 mach, dengan jarak jelajah 6-70 NM. Serta tinggi jelajah hingga 20 meter.APEL PERSIAPAN dan yel-yel sebelum pengenalan lapangan di Situbondo, 31 Juli 2023.-Julian Romadhon-Harian Disway- “Setelah melakukan penembakan rudal strategis dari KRI, dilanjutkan dengan penembakan dari unsur udara: F-16. Ini menjadi kebanggaaan kita bersama untuk meningkatkan profesionalisme para prajurit TNI: darat, laut dan udara,” kata Laksamana TNI Yudo Margono, Senin, 31 Juli 2023.
Hari ini, Selasa, 1 Agustus 2023, akan dilaksanakan pendaratan tank amfibi milik Marinir serta penurunan personel TNI-AD dari KRI Banda Aceh-593 dan KRI Teluk Parigi-539 di pantai Banongan dan pelabuhan Jangkar. Semua satuan itu akan dipimpin oleh Panglima Komando Tugas Darat Gabungan (Kogasratgab) Mayjen TNI Farid Makruf. (Michael Fredy Yacob)