SUNGGUH tidak terduga. Perbincangan dengan Prof Mohammad Yasin di acara rapat pimpinan Universitas Airlangga pada 2 Agustus 2023 di Hotel Pullman, Lombok, merupakan pertemuan terakhir. Prof Yasin tiba-tiba berpulang ke pangkuan Allah SWT.
Menjelang tengah malam, Minggu, 6 Agustus 2023, dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga itu telah mendahului kita semua. Yasin menyusul Prof Agung Sosiawan, dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga yang juga telah berpulang.
Kami semua mengenal Yasin sebagai sosok guru besar yang sederhana. Namun, memiliki reputasi yang benar-benar membanggakan. Di setiap rapat pimpinan, Yasin tergolong pendiam. Sosoknya tidak banyak berbicara jika tidak dianggap perlu. Dalam kesederhanaannya, Yasin memiliki wibawa dan reputasi yang disegani para kolega.
Dibandingkan dengan kolega dosen yang lain, Yasin tergolong sosok yang rajin menulis artikel di jurnal internasional bereputasi. Bukan hanya puluhan artikel yang telah dihasilkan. Yasin bahkan dikenal sebagai intelektual yang telah melahirkan ratusan artikel.
Guyonan di antara dekan Universitas Airlangga menyebutkan, hanya dengan berbekal satu tabel atau satu gambar, semuanya di tangan Yasin bisa dikembangkan menjadi artikel jurnal yang layak muat di jurnal internasional Q1 sekalipun. Sungguh, dari segi kepakaran maupun reputasi akademik, Yasin sulit tertandingi siapa pun.
Reputasi Internasional
Reputasi Yasin tidak hanya diakui di kalangan akademik di lingkungan Universitas Airlangga atau kalangan intelektual di tanah air. Guru besar program studi fisika di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga tersebut juga mendapatkan pengakuan internasional.
Salah satu penghargaan pernah diterima Yasin ketika berhasil masuk Top 2% Scientist in the World: Single Year Impact 2020-2021. Itu adalah prestasi luar biasa yang hanya bisa diraih orang-orang yang benar-benar spesial. Yasin adalah salah seorang dosen Universitas Airlangga yang membanggakan.
Tidak hanya menjadi dekan FST, Yasin berhasil membuktikan diri layak masuk daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia berdasar penilaian Stanford University dan Elsevier Report. Berkat karya-karyanya yang diterbitkan di berbagai jurnal internasional dan dikutip banyak intelektual atau peneliti lain, Yasin masuk daftar pemeringkatan yang dipublikasikan pada laporan berjudul Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators.
Tidak sembarang intelektual yang bisa masuk pemeringkatan Top 2% Scientist in the World: Single Year Impact 2020-2021 yang dilakukan universitas terkenal di Amerika Serikat dan lembaga publikasi yang memiliki reputasi global itu. Pemeringkatan yang dilakukan didasarkan pada c-score, yaitu jumlah sitasi publikasi yang tidak termasuk sitasi oleh diri sendiri atau nonself-citation.
Jadi, berbeda dengan sitasi yang dilakukan penulisnya sendiri, yang sering dilakukan untuk mendongkrak H-Indeksnya, intelektual yang masuk pemeringkatan Stanford University dan Elsevier Report didasarkan pada apresiasi intelektual atau peneliti lain yang menyitasi artikelnya.
Di Universitas Airlangga, Prof Muhammad Yasin merupakan guru besar dalam bidang fisika optik dari fakultas sains dan teknologi. Yasin menyelesaikan dan mendapatkan gelar sarjana di Universitas Airlangga pada 1990 dan melanjutkan pendidikan magister dan doktoralnya di Universitas Gadjah Mada yang ia selesaikan pada tahun 1999 dan 2010.
Hingga saat ini, minimal 269 publikasi miliknya telah terbit pada jurnal terindeks Scopus. Publikasi ilmiah yang Yasin tulis dan hasilkan sejak 2008 itu telah disitasi artikel lain sebanyak 1.100 kali lebih, dengan H-Index Scopus 20. Prestasi tersebut tentu tidak hanya membanggakan bagi Yasin pribadi, tetapi juga membanggakan bagi Universitas Airlangga sebagai lembaga pendidikan tinggi tempat Yasin bernaung.
Selama berkiprah sebagai intelektual di Universitas Airlangga, sebagian besar tema penelitian yang ditekuni Yasin berkaitan dengan optoelectronics dan fotonik, optik, dan enabling and strategic technologies. Kami, teman-teman dosen di lingkungan Universitas Airlangga, menyebut Yasin sebagai ahli fisika yang khusus.