Waspada! Kemarau Esktrem Dimulai 1 Agustus 2023, Pemerintah Siapkan Stok Beras

Rabu 09-08-2023,13:26 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Salman Muhiddin

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Musim kemarau tahun ini lebih panjang akibat fenomena La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif.

Inilah yang menyebabkan curah hujan turun drastis di Indonesia. Kekeringan terjadi dimana-mana.

Menurut data BPS, sebesar 63 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau per 1 Agustus.

Bahkan 27.000 hektare lahan pertanian kerontang. Angka itu naik 10 kali lipat ketimbang tahun lalu.

Sedangkan, 14.000 hektare lahan pertanian lainnya justru kebanjiran. Meski tak seluas tahun lalu yang mencapai 16.000 hektare.

Tetapi, intinya, ada 41.000 hektare lahan pertanian yang tak produktif pada periode tahun ini.

BACA JUGA:Sejarah Penamaan EL Nino dan La Nina, Berkaitan Dengan Yesus Kristus

BACA JUGA:La Nina Penyebab Erupsi Semeru Tiga Tahun Beruntun

Artinya, stok beras pun terancam. Untuk itulah Kementerian Pertanian menyiapkan Gerakan Tanam (Gertam) 1.000 hektare.


Ilustrasi La Nina-GettyImages-

Setidaknya di enam wilayah utama: Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, dan Sulawesi.

"Kita percepat tanam. Harapannya bisa panen November," ungkap Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Serealia Kementerian Pertanian (Kementan) Gandi Purnama, dikutip Rabu, 8 Agustus 2023.

Tentu dikawal secara ketat dari daerah ke pusat. Bahkan termasuk empat wilayah pendukung lainnya: Banten, Lampung, Kalimantan Selatan dan NTB.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan stok beras dalam negeri cukup aman.

Itu setelah pihaknya menerima laporan dari Pemprov Sumsel. Bahwa 200 ribu ton beras sudah disiapkan untuk memenuhi cadangan nasional.

Kategori :