Manfaat dari diberlakukan kebijakan MBKM adalah munculnya pribadi-pribadi unggul, lulusan yang memiliki kompetensi yang komprehensif, dan tidak kuper.
Itu berbeda dengan era sebelumnya, yakni mahasiswa sejak dini telah dikapling-kapling sesuai bidang ilmu yang dimiliki dan ditekuni. Mahasiswa yang tumbuh dalam habitus yang eksklusif, apalagi tertutup, niscaya tidak akan memiliki wawasan yang luas.
Wawasan yang luas dan kritis bukan sesuatu yang jatuh dari langit (given). Itu tumbuh melalui proses panjang dan mengedepankan kesediaan seluruh mahasiswa untuk mau terus belajar dan menyapa bidang ilmu yang lain.
Tidak hanya membuka sekat-sekat keilmuan, harapan dari diberlakukan kebijakan MBKM adalah tumbuhnya kesediaan mahasiswa untuk juga saling menyapa dengan entitas sosial yang berbeda.
Layaknya perguruan tinggi lain yang menjadi wadah pengembangan keilmuan dan karakteristik lulusan yang membanggakan, di perguruan tinggi mana pun yang dibutuhkan adalah kesadaran multikulturalisme yang kuat.
Sebagai insan pendidikan yang beruntung dapat lolos dan diterima di perguruan tinggi yang prestisius seperti Unair, tidak ada artinya seorang mahasiswa lulus kuliah, tetapi minim dengan kemampuan untuk memintal jaringan sosial dengan sesamanya.
Lebih dari sekadar menghabiskan waktu untuk belajar materi perkuliahan, yang namanya mahasiswa memiliki tugas penting, yaitu bagaimana tidak bersikap soliter dan bersedia saling menyapa menurut lintas kelas, lintas fakultas, lintas budaya, dan mengembangkan cara pandang yang tidak tertutup.
Kepada para mahasiswa baru, inilah filosofi pendidikan yang diharapkan terinternalisasi di benak semua mahasiswa hingga kelak lulus kuliah.
Bersyukur
Ketika memberikan sambutan, Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih meminta seluruh mahasiswa baru bersyukur atas anugerah yang telah mereka rasakan. Tidak hanya bersyukur dan kemudian puas dengan apa yang telah dicapai saat ini.
mahasiswa baru harus bersyukur dengan cara sejak awal berkomitmen untuk dapat lulus tepat waktu. Mahasiswa baru jangan hanya berbangga diri karena berhasil masuk dan diterima di Universitas Airlangga. Namun, perlu berkomitmen belajar dengan tekun dan meraih prestasi yang membanggakan.
Sebagai putra-putri terbaik di negeri ini, sesungguhnya percuma jika mahasiswa bangga karena berhasil lolos diterima di perguruan tinggi idamannya. Tetapi, semua menjadi sia-sia tatkala mereka tidak bisa menyelesaikan kuliahnya.
Rektor Universitas Airlangga dalam sambutannya meminta mahasiswa agar selalu memiliki visi dan mimpi terhadap masa depannya. Mahasiswa yang tidak memiliki pandangan terhadap masa depannya niscaya tidak akan memiliki tujuan selama proses pembelajaran yang dijalani.
Tanpa mimpi, sulit berharap mahasiswa dapat lulus dan meraih prestasi yang membanggakan demi bekal masa depan. (*)