HARIAN DISWAY - Kasus keracunan makanan kerap terjadi. Hal ini karena beberapa orang mengkonsumsi makanan yang kurang higienis maupun yang tercemar bakteri.
Gejala keracunan makanan umumnya pusing, mual, muntah sampai diare yang terjadi pada 6 hingga 48 jam setelah makanan tersebut dikonsumsi.
Dilansir dari Kementerian Kesehatan, dr. Vina Puji Rahayu dari RS Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang mengatakan bakteri yang tumbuh dapat menghancurkan makanan.
Bakteri yang sering menjadi dalang keracunan makanan ada cukup banyak. Mulai dari Salmonella, Campylobacter, Listeria, Clostridium Botulinum, hingga Escherichia Coli (E.coli).
Bakteri Salmonella ditemukan di telur mentah dan makanan yang tidak dimasak dengan matang. sementara bakteri Campylobacter ditemukan pada daging dan susu yang tidak dimasak dengan baik.
Kemudian bakteri Listeria ditemukan pada produk olahan susu yang menggunakan mesin yang tidak steril. Bakteri Clostridium Botulinum ditemukan pada makanan kaleng yang telah kadaluarsa atau yang memiliki tingkat keasaman rendah.
Terakhir, bakteri Escherichia Coli ditemukan pada daging cincang mentah atau produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Selain dari jajan makanan di luar, ada beberapa penyebab lain orang bisa keracunan makanan, antara lain:
- Makan makanan yang dimasak kurang matang.
- Waktu memanaskan kembali makanan yang kurang.
- Mencairkan makanan dan daging beku secara tidak benar.
- Waktu menyiapkan makanan berselang jauh dengan waktu makan.
- Bahan makanan yang dicuci dengan bersih.
Lantas, bagaimana cara penanganan bila terjangkit keracunan makanan? Anda bisa lakukan sejumlah pertolongan pertama yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan di bawah ini.
Selalu mencukupi kebutuhan cairan tubuh
Gejala diare dan mual mengakibatkan cairan tubuh berkurang drastis. Minum air putih, minuman elektrolit, dan sup sehat secara perlahan. Agar dapat mengembalikan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi.
Mengonsumsi makanan yang tepat
Saat gejala awal muncul, Anda tidak diperbolehkan makan makanan apapun selama beberapa jam. Setelah itu, Anda bisa mengonsumsi makanan yang rendah lemak dan rendah serat. Misalnya, bubur, kentang, pisang dan madu.
Ada sejumlah makanan dan minuman yang dilarang untuk dikonsumsi. Seerti makanan pedas, berminyak, makanan dan minuman asam, minuman yang mengandung alkohol, kafein, maupun susu.