Siti: ”Emang, secara lisan saya bisa bilang ikhlas merawat Rangkuti. Tapi, batin enggak. Tetep kalau malam bertanya-tanya, anak saya di mana?”
Dia jelaskan ke wartawan, banyak faktor yang dia pikir. Andaikata dia terus-menerus merawat Rangkuti, yang sudah jelas bukan anak biologisnyi berdasar hasil tes DNA, terus bagaimana kelak?
Dilanjut: ”Bukannya saya tega ngelepas anak yang udah dirangkul setahun. Dari air susu, ibaratnya udah enggak itung-itungan. Tapi, dampak ke depan.... Kan, bukan kambing, yang setelah gede dijual? Anak kan puluhan tahun sama kita. Khawatirnya bermasalah ke depannya.”
Siti masih bisa bergurau, membandingkan anak orang dengan kambing. Karena hati yang galau.
Sebaliknya, Ny Dian tiba di Polres Bogor belakangan, setelah Siti dan suami didampingi kuasa hukum Rusdy Ridho. Rombongan Ny Dian didampingi suami dan kuasa hukum mereka, Binsar Aritonang. Hadir pula di situ pihak RS Sentosa dan perwakilan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Dian menolak bicara dengan wartawan. Wajah Dian lebih murung daripada Siti. Dia jalan cepat, masuk gedung Satreskrim Polres Bogor. Dian kelihatan syok. Dibanding Siti, Dian lebih syok. Sebab, dia baru tahu hal itu (bayi tertukar) sepekan lalu. Ketika kasus tersebut sudah heboh di media massa.
Di ruang satreskrim. Mereka berkumpul. Itulah untuk kali pertama Siti dan Dian bertemu intens. Siti pernah mendatangi rumah Dian, beberapa bulan lalu, menyampaikan tertukar itu. Tapi, Dian tak mau menemui Siti. Menyatakan tegas, bayi yang dia bawa pulang dari RS Sentosa tidak tertukar. Dian menolak bicara soal itu.
Di ruang Satreskrim Polres Bogor, Siti dan Dian sama-sama menangis. Sangat keras. Meraung-raung. Duet tangis yang terdengar sampai lantai 1, tempat wartawan berkumpul. Sangat mengharukan buat yang mendengarnya.
Itu kejadian luar biasa. Dahsyat. Buat dua wanita tersebut. Hati mereka tercabik-cabik oleh kasus itu. Bisa dibayangkan, betapa pilu mereka.
Sebagai ilustrasi, menggambarkan suasana hati mereka, kejadian yang persis sama di El Salvador, menimpa ibu bernama Mercy Casanellas, 38 (sebaya Siti). Bayi Casanellas lelaki, diberi nama Yacub. Lahir di Centro Ginecologico di El Salvador, pertengahan Mei 2015.
Beritanya heboh. Mirror memuat pada 22 November 2019 dengan judul It took baby who was swapped at birth 18 months to recognise me as real mum.
Ada juga DailyMail, terbitan 23 November 2019, dengan judul Mother who nursed the wrong baby for weeks after hospital blunder speaks out and tells how her real son took 18 months to believe she was his real mum.
Casanellas asli El Salvador. Suami berkebangsaan Inggris, Richard Cushworth, 41. Mereka sudah punya anak lelaki, Kenji (waktu itu usia 18). Yacub anak kedua.
Mirip kasus Siti, Casanellas awalnya tidak tahu, bayinyi tertukar dengan bayi siapa. Casanellas sempat melihat wajah bayinyi, pada detik-detik awal kelahiran. Waktu itu dia tidak didampingi suami yang sedang bekerja.
Casanellas: ”Waktu itu saya lega sekali, saat akhirnya melihat wajah gantengnya. Saya berpikir, wow…. ia mirip sekali dengan Richard.”
Dilanjut: ”Dia masih kecil. Jadi, dokter membawanya pergi. Saya kelelahan. Kata Dokter, saya terlalu gugup. Lalu, mereka memasang masker di wajah saya, dan saya langsung tertidur.”