HARIAN DISWAY – Luar biasa memang taktik full senyum yang dipraktikkan Apriyani Rahayu di semifinal Kejuaraan Dunia 2023.
Senyum yang dia tebar sepanjang laga itu membawa aura positif. Meringankan semua tekanan. Meredakan stres di lapangan. Dan membuat pasangannya, Siti Fadia Silva Ramadhanti, tampil lebih tenang.
Hasilnya, Apriyani Rahayu/Fadia Silva Ramadhanti sukses menghajar pasangan Korea Kim So-yeong/Kong Hee-yong dengan skor 21-9, 22-20. Mereka melaju ke final Kejuaraan Dunia 2023!
BACA JUGA: Bikin Mewek, Ini Pesan The Daddies untuk Pemain Muda Indonesia Setelah Tersingkir dari Kejuaraan Dunia 2023
’’Alhamdulillah bisa menang dan bermain baik untuk lolos ke final,’’ kata Apriyani.
’’Kami menikmati pertandingan, poin demi poin. Selalu komunikasi dengan Fadia dan (pelatih) Koh Eng Hian dan Kak Rionny Mainaky,’’ papar Apri. ’’Tak terbayangkan, kami bisa ke final Kejuaraan Dunia. Semoga jadi mimpi yang bisa terwujud besok,’’ imbuh pemain 25 tahun itu.
TAKTIK full senyum antar Apri/Fadia ke final Kejuaraan Dunia 2023, akhiri 28 tahun penantian sektor ganda putri.-PP PBSI-
Lolos ke final Kejuaraan Dunia adalah pencapaian luar biasa. Bahkan bagi Apri, yang berstatus peraih emas Olimpiade Tokyo 2020. Selama bersama Greysia Polii, dia belum pernah merasakan final kejuaraan tertinggi tersebut.
Tak hanya buat Apri. Buat sektor ganda putri secara keseluruhan, capaian Apri/Fadia hari ini sangat, sangat, sangat istimewa. Ini adalah kali pertama ganda putri lolos ke final Kejuaraan Dunia dalam 28 tahun terakhir.
BACA JUGA: Terhenti di Perempat Final Kejuaraan Dunia 2023, Ini Penyesalan Gregoria Mariska Tunjung
Pasangan ganda putri Indonesia terakhir yang masuk final kejuaraan dunia adalah Lili Tampi/Finarsih pada edisi 1995.
Sejak itu, tak pernah lagi. Capaian tertinggi sektor ini adalah semifinal. Termasuk pada edisi 2018 dan 2019 yang diraih oleh Greysia/Apriyani.
’’Sejujurnya, kami tak bisa bicara banyak. Kami hanya mau mempersiapkan sebaik mungkin. Kami tak mau berpikir terlalu jauh, cuma berusaha menjalani satu pertandingan ke pertandingan saja,’’ tutur Apri.
BACA JUGA: Nyesek, Fikri/Bagas Kandas di Perempat Final Kejuaraan Dunia 2023, Ini Penyebabnya
Sepanjang pertandingan di Royal Arena Kopenhagen, Denmark, Apri kembali menerapkan taktik senyum. Apa pun yang terjadi, dia tersenyum. Saat servis, senyum. Saat meraih poin, bersorak. Saat kehilangan poin, senyum. Saling membesarkan hati dengan Fadia.
Menurut Apri, kombinasi senyuman dan kegarangan Fadia adalah kombinasi mematikan.
Itu paling terlihat, terutama, pada game pertama. Bagaimana mereka dengan begitu mudahnya melaju ke ke 11-5. Kemudian 14-5, 20-8, hingga akhirnya menuntaskan game pembuka dengan 21-9.
TAKTIK full senyum antar Apri/Fadia ke final Kejuaraan Dunia 2023, akhiri 28 tahun penantian sektor ganda putri.-PP PBSI-
Padahal lawannya bukan sembarangan. Kim/Kong adalah ganda putri nomor satu Korea. Pasangan nomor tiga dunia. Sekaligus finalis tahun lalu. Sepanjang 2023, mereka juga sudah mengumpulkan tiga gelar BWF Tour.
BACA JUGA:Gregoria Mariska Tunjung Tantang Akane Yamaguchi di Perempat Final Kejuaraan Dunia 2023: Sejauh Ini, Ini yang Paling Jauh!
Game kedua juga diawali dengan lumayan mulus. Saat interval, Apri/Fadia unggul 11-7 dalam waktu singkat. Namun, pada poin 14, konsentrasi mereka sedikit menurun. Fadia membuat beberapa kesalahan. Hingga Kim/Kong mampu menyalip angka jadi 17-16.
Sikap positif lah yang lagi-lagi mengantar Apri/Fadia menuntaskan game tersebut dengan kemenangan. Mereka sangat tenang. Bahkan saat mencapai match point. Mentalitas keduanya benar-benar seperti pasangan yang sudah berkali-kali juara dunia.
’’Terima kasih ke Fadia, yang bermain baik hari ini. Di lapangan, sangat positif aura kami. Saya senyum, Fadia tampil garang. Semua bisa menyatu di lapangan,’’ papar Apri. ’’Meski begitu, saya tak mau over. Tetap harus dikontrol,’’ jelasnya.
BACA JUGA: Hebat! Berbekal Senyuman, Apri/Fadia Pastikan Medali Pertama Indonesia di Kejuaraan Dunia 2023
Apri mengatakan, dia bertanding dengan membawa aura positif seperti di Olimpiade Tokyo 2020. Tak over-confident, dan tetap bisa mengontrol pertandingan.
’’Kami bisa menguasai, dan kami akan saling mengingatkan. Ini yang jadi kunci kemenangan kami hari ini,’’ jelas pemain PB Jaya Raya tersebut.
Di sisi lain, Fadia tak kalah happy. Menurut pemain 23 tahun itu, kunci kemenangan dia dan Apri adalah komunikasi yang solid.
’’Tak menduga kami bisa bermain luar biasa. Kami bisa menikmati poin demi poin. Meskipun begitu, saya sempat gemeter juga,’’ Fadia mengakui.
BACA JUGA: Debut di Kejuaraan Dunia BWF 2023, Apriyani/Fadia Diharapkan Lebih Rileks
Dia cukup tegang pada game kedua. Sebab, musuh tampak mendapatkan momentum dari beberapa kesalahan yang dia buat. Sehingga berhasil mengejar dan menipiskan ketertinggalan.
’’Angkanya sempat mepet di game kedua. Fokus dan penampilan kami sempat turun. Tetapi syukur alhamdulillah, kami bisa fokus lagi dan bisa menang,’’ dia menjelaskan.
Tentunya, mereka berdua sangat bahagia bisa ke final. Namun, mereka harus menahan diri agar tidak over-happy. Karena di final, mereka harus menghadapi pasangan nomor satu dunia Chen Qing Cheng/Jia Yifan.
’’Besok kami akan hajar lawan, dan menikmati pertandingan saja,’’ tegas Apri. (*)