RENJANI TANUJAYA mengibaratkan hidup laiknya sebuah kompetisi. "Hidup adalah menang atau kalah. Kalau mau berjuang, ya akan menang; kalau tidak mau berjuang, ya akan kalah," kata direktur PT Mitra Usaha Pandu Artha yang bergerak dalam bidang impor tools and hardware itu.
Padahal, ChatGPT menjawab diplomatis ketika ditanyai, "Apakah dengan berjuang, kita pasti akan menang?"
ChatGPT bilang, "Tidak selalu [begitu]. Meskipun berjuang dengan tekun dan berusaha keras dapat meningkatkan peluang keberhasilan, tidak ada jaminan pasti bahwa kita akan menang dalam setiap situasi. Hasil akhir dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk keberuntungan, kondisi lingkungan, dan keputusan orang lain. Namun, berjuang dan berusaha keras seringkali merupakan langkah yang penting untuk mencapai tujuan kita."
Tentu terserah Anda mau percaya yang mana. Yang pasti, Renjani bisa sesukses sekarang sebab ia tak mau berhenti berjuang.
Renjani bukan berasal dari keluarga kaya raya. Boleh dikata, ia menjadi pengusaha karena "terpaksa".
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Kurator Seni Anna Sungkar: Li Zheng Shang You
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pengajar Bahasa Manadarin Go Liok Pwee: Xue Wu Zhi Jing
Betapa tidak? Dulu ia ingin meneruskan sekolah tinggi hingga ke Amerika, tetapi keadaan ekonomi orang tuanya memaksanya untuk mengurungkan cita-cita. Apa boleh buat. Renjani akhirnya pilih bekerja. Apa saja dilakoni: dari sales sampai calo.
Tiga tahun bekerja ke orang, Renjani banting setir buka usaha sendiri: jadi pedagang. Baru kemudian, pada 1996, mulai memberanikan diri menjadi importer. Barang-barang yang diimpornya, langsung ia jual di Surabaya.
Belakangan, supaya lebih dikenal luas, Renjani membuatkan merek Jason pada perkakas-perkakas yang didatangkannya dari Tiongkok tersebut.
Laku keras. Dan, di tengah persaingan yang kian sengit, terus bertahan hingga saat ini. Membuktikan pepatah klasik yang senada dengan prinsip hidup Renjani, "成人不自在, 自在不成人" (chéng rén bù zì zài, zì zài bù chéng rén): jika ingin menjadi orang yang sukses, maka tidak boleh bersantai-santai; orang yang bersantai-santai tidak akan pernah menjadi orang yang sukses. (*)