Cheng Yu Pilihan Kurator Seni Anna Sungkar: Li Zheng Shang You

Cheng Yu Pilihan Kurator Seni Anna Sungkar: Li Zheng Shang You

Cheng Yu Anna Sungkar--

BANYAK kepiawaian yang dikuasai perempuan yang satu ini. Boleh disebut penulis, pelukis, juri, dosen penguji ahli, dosen kajian perempuan, dan kurator pameran seni.

Tentang kebisaannya yang terakhir itu, baru saja sebuah gawe seni rupa skala besar dituntaskannyi. Bertajuk Marwah, Anna menggandeng 78 perempuan perupa dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 RI yang digelar komunitas seni Art Pora dan Amuba.

Pameran yang berlangsung di Pos Block, Jakarta, pada 14-20 Agustus 2023 itu, sangat sukses. Profesionalitasnyi sebagai kurator dalam perhelatan skala nasional itu makin meneguhkan motto hidup yang dipegang Anna. Yakni berusaha mencari yang terbaik dan terus berkembang. Atau yang dalam pepatah Tiongkok sebut sebagai "力争上游" (lì zhēng shàng yóu).

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji: Hao Shi Duo Qian

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Mantan Menhub Ignasius Jonan: Hao Shi Duo Mo

Jika ditarik ke belakang, Anna memang menentukan arah langkahnyi dalam hidup dengan baik. Soal jenjang pendidikan yang kadang tak ditargetkan oleh perempuan dengan tinggi-tinggi, Anna tergolong tidak puas jika hanya setingkat S-1 dari Akuntansi Universitas Trisakti dan S-1 Fakultas Seni Rupa IKJ. "Saya terus belajar sampai S-2 yakni Seni Urban dan Industri Budaya IKJ dan lulus S-3 secara cum laude dan summa-cum laude," ujar peraih gelar doktor di bidang Penciptaan Seni ISI Surakarta ini.

Demikian pula dalam berkeluarga, istri kolektor seni rupa dan perupa Syakieb Sungkar itu terus menjaga agar dirinyi terus berkembang secara harmonis dan bisa membentuk keluarga yang bahagia.

Sebagai kurator sejak 2019, Anna menjalaninyi dengan baik. Bahkan belakangan makin sibuk. Dari sisi karir kerja kuratorial, setiap tahunnya dia mengurasi 5 sampai 6 pameran. Dari semula pameran tunggal kemudian berkembang menjadi pameran besar lintas daerah.

Selama bekerja sebagai kurator, ada prinsip yang dia terapkan. Yakni kembali kepada karya itu sendiri. Dengan cara melihat atau meraba maksud si perupa mengapa mereka menciptakan karya seperti itu. Adapun narasi yang diberikan perupa, biasanya dia gunakan sebagai pembanding saja.

"Setelah itu saya akan mencoba mengangkat apa yang baru atau berbeda dibandingkan karya-karya yang sudah ada. Setelah itu barulah saya menyajikan penemuan itu di dalam tulisan dan diterapkan dalam display pameran," papar Anna, berbagi ilmu.

Di sela kesibukan sebagai kurator itu, anggota beberapa komunitas seperti Citra Srikandi Indonesia, Komunitas 22 Ibu, dan Komunitas Penulis Ilmiah itu, masih sempat berkarya dalam penulisan ilmiah. Memproduksi paper-paper seni rupa yang menyebar dalam jurnal dalam negeri dan luar negeri.

Ada yang ingin meniru cara Anna sukses sebagai kurator seni rupa? "Lakukan yang terbaik. Mula-mula saya menulis esai pendek kemudian saya membuat penelitian ilmiah yang panjang lebar. Jangan lupa kembangkan diri. Saat ini kerja dalam seni rupa itu membutuhkan kolaborasi banyak bidang," tandas Ketua Alumni Pascasarjana IKJ itu, lantas tersenyum ayu. (Heti Palestina Yunani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: