Jepang Membidik Bulan, Luncurkan Misi Moon Sniper setelah Tiga Kali Tertunda

Jumat 08-09-2023,15:57 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Doan Widhiandono

TANEGASHIMA, HARIAN DISWAY – Akhirnya. Jepang terbang ke bulan. Kamis, 7 September 2023, Negeri Sakura itu meluncurkan roket H-IIA dari pulau Tanegashima. Roket itu membawa wahana Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) yang ditargetkan mendarat ke bulan pada awal 2024.

Misi itu dinamai Moon Sniper. Membidik bulan. Sebab, pendaratannya ditargetkan sangat tepat pada sasaran. Kalaupun meleset, paling jauh hanya 100 meter.

Sekitar 35 ribu pemirsa menonton peluncuran secara online. Maklum, targetnya memang sangat tinggi. Jepang ingin menjadi satu dari segelintir negara yang bisa mendaratkan wahana ke bulan. Selama ini hanya ada Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, dan India yang sukses pergi ke bulan. Dan peluncuran SLIM sudah tiga kali tertunda karena faktor cuaca.

Roket besar itu terbang membawa dua wahana. Selain SLIM, ia juga mengangkut XRISM, satelit peneliti milik Amerika dan Eropa. Satelit ini akan meneliti gas plasma panas dengan teknologi sinar X untuk mempelajari alam semesta.

BACA JUGA : Sejarah Ditorehkan: Wahana Antariksa India Sukses Mendarat di Permukaan Bulan

’’Dengan membawa wahana pendarat SLIM, kami akan mengajak umat manusia untuk mencapai kemajuan besar. Yakni, mencapai titik pendaratan secara mudah di tempat yang diinginkan,’’ kata JAXA, badan antariksa milik Jepang, dalam pernyataannya.

’’Dengan SLIM, misi pendaratan ke planet lain akan menjadi lebih memungkinkan,’’ tambahnya.

Yang unik, SLIM dibangun dengan menggandeng perusahaan mainan. Bentuknya kecil banget. Wahana itu memakai sistem pendarat berupa bola kecil, kira-kira sebesar bola tenis, yang bisa berubah bentuk sesuai permukaan bulan.

Pendaratan ke bulan memang seperti perlombaan. India, misalnya, berhasil mendaratkan Chandrayaan-3 di kutub selatan bulan, pada Agustus. Ini sukses besar. Terutama karena misi itu memakai biaya yang murah. Empat tahun sebelumnya mereka gagal mendaratkan Chandrayaan-2. Kini, India sudah punya misi ke matahari. Perjalannya diperkirakan memakan waktu empat bulan.

Sedangkan Rusia, justru gagal mendaratkan Luna-25, beberapa hari sebelum India sukses.

Nah, Jepang pun sudah beberapa kali gagal. Termasuk ketika mengirim wahana pendarat Omotenashi yang menumpang misi Artemis 1 milik AS. Jika berhasil, Omotenashi akan menjadi wahana pendarat terkecil. Besarnya kira-kira seukuran tas ransel.

Pada April 2023, perusahaan start-up Jepang, iSpace, juga gagal mendarat di bulan. Padahal, mereka bisa menjadi perusahaan swasta pertama yang mendaratkan wahana ke bulan. (Doan Widhiandono)

Kategori :