Medan menuju Desa Batu Poro Barat cukup berat. Mungkin dari sana lah diambil nama desa. Batu. Jalan menuju desa ini cukup terjal dan ada di punggung bukit. Kendaraan yang sangat disarankan adalah motor trail. Kalau menggunakan roda empat, butuh pengemudi dengan pemahanan medan yang sangat cukup.
Karena lokasi desa yang terjal ini, banyak warga desa yang tidak bisa menuju balai desa untuk mendapatkan pelayanan. Inovasi di desa ini adalah para aparat desa lah yang mendatangi warga untuk melayani mereka. Warga cukup menghubungi nomor layanan desa dan layanan akan mendatangi warga.
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Mulai Muncul Inovasi-Inovasi Pelayanan Masyarakat
BACA JUGA: Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: 14 Kabupaten/Kota Seleksi Zoom Meeting Hari Pertama
Sebelum penjurian di desa terjal ini, tim melakukan penjurian di Desa Pademawu Timur, Pademawu, Pamekasan.
Karena tidak terlalu jauh dari pusat kota, tim juri lapangan menemukan banyak keunggulan di desa ini. Balai desanya sangat lengkap dengan fasilitas untuk warga. Ada edu wisaya tempat anak-anak belajar bercocok tanam, kantor BUMDes, kolam renang, dan pojok baca.
“Pojok baca ini termasuk modern karena dilengkapi dengan jaringan internet. Jadi yang datang tidak hanya bisa membaca buku yang sudah disediakan, tetapi juga bisa berselancar di dunia maya. Mencari ilmu pengetahuan atau ketrampilan yang dibutuhkan,” terang Drs Gitadi Tegas Supramudyo M.Si, juri dari akademisi Universitas Airlangga (Unair).
Terobosan balai desa dengan layanan seperti ini cukup menarik. Membuat masyarakat tidak hanya melek baca tetapi juga melek internet. (*)