Suami Bunuh Istri di Cikarang, Bekasi: Para Tetangga Takut Hantu di Rumah Pembunuhan

Jumat 15-09-2023,14:22 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Efek pembunuhan suami istri, Nando Kusuma Wardana Suryani Dewi, 25, terhadap Mega, 24, adalah ini: Para tetangga pindah. ”Mereka sudah pergi Selasa kemarin (12 September 2023),” kata pemilik rumah kontrakan itu, Dewi, 41, kepada wartawan. Mengapa? ”Saya maklum, mereka trauma,” jawabnya.

TAKUT hantu. Tapi, ketakutan itu tak diucapkan terus terang. Diperhalus jadi ”trauma”, yang sebenarnya istilah itu tidak tepat. Sebab, mereka tidak melihat langsung proses Nando menggorok Mega.

Aslinya, mereka takut. Pasalnya, jenazah Mega menginap di rumah kontrakan itu tiga malam. Dibunuh Kamis, 7 September 2023, pukul 23.00 WIB. Ditemukan ibunda Mega bernama Linda Minggu, 10 September 2023, pukul 02.00 WIB. Malah, jenazah sudah mulai membusuk.

BACA JUGA:Suami Bunuh Istri di Cikarang, Bekasi, Ada Tapak Tangan Darah di Tembok

Dewi: ”Jadinya saya rugi. Padahal, rumah kontrakan ini satu-satunya penghasilan saya. Sekarang penghasilan saya hilang. Seperti orang kerja di-PHK.”

Dewi cerita, saat berkerja, dia menabung buat beli rumah. Setelah uang terkumpul, dia berhenti kerja dan beli rumah. Lalu dibangun. Rumah dipetak-petak jadi tiga rumah. Mepet, satu dinding. Itu dikontrakkan bulanan. Sedangkan ia bersama keluarga tinggal di rumah lain, tak jauh dari situ.

Lokasi di Jalan Cikedokan RT 01/RW 04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat. 

Di deretan tiga rumah kontrakan itu, keluarga Nando dan Mega bersama dua anak mereka tinggal di tengah. Kiri dan kanan diisi keluarga lain. 

BACA JUGA:Suami Bunuh Istri di Cikarang, Bekasi: Dampak Anak Lihat Ayah Bunuh Ibu

Maka, begitu penemuan jenazah Mega menghebohkan Minggu lalu, dua hari kemudian atau Selasa para pengontrak kiri dan kanan berpamitan. Mereka langsung pindah. Padahal, mereka sudah membayar uang kontrakan untuk September.

Anggapan masyarakat kita, rumah bekas pembunuhan, apalagi jenazah sampai menginap di situ, pasti berhantu. Itu sulit diabaikan. Mereka sebut makhluk halus. Ada juga yang menyebut arwah gentayangan. Atau jin. Pokoknya horor. 

Walaupun di KTP (buat semua orang Indonesia), tercatat bahwa mereka beragama. Orang beragama dilarang takut hantu. Orang beragama cuma takut pada hukum Allah. 

Tapi, ya…. Begitulah kenyataan di masyarakat. Tak terbantahkan. Bukan cuma di Bekasi, di rumah pembunuhan Mega itu. Kepercayaan tersebut di seluruh Indonesia.

Di Sidoarjo, Jawa Timur, tepatnya di Perumahan Sidokare Indah, ada satu rumah bekas pembunuhan. Ibu dan anak tewas, dibantai perampok pria di dalam rumah itu pada awal Maret 2004. 

Itu rumah dua lantai di kompleks masyarakat kelas menengah. Perampoknya sendirian. Tukang bangunan yang sedang mengerjakan rehab rumah, tak jauh dari rumah itu. Ia pun paham situasi di situ.

Kategori :