Tak Lagi Didukung GNPF dan PA 212, Prabowo: Saya ke Sini Beliau ke Sana!

Minggu 24-09-2023,22:27 WIB
Reporter : Elizabeth Michelle
Editor : Retna Christa

HARIAN DISWAY - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan menghormati dan menerima keputusan yang diambil oleh Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama, Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan Front Persaudaraan Islam (FPI).

Terkait dengan keputusan mereka untuk tidak lagi mendukung Prabowo dalam pemilihan presiden 2024 mendatang.

Prabowo dan tim Partai Gerindra memilih untuk tidak memperdebatkan dan meributkan keputusan GNPF Ulama, PA-212, dan FPI. Meskipun, ketiga lembaga itu menjadi motor pendukungnya pada pilpres 2019.

BACA JUGA: Misi Meneruskan Presiden Jokowi dan Rencana Duet Prabowo dan Ganjar

''Kami menghormati keputusan politik mereka. Yang mana itu merupakan hak yang dijamin konstitusi,'' kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman kepada media pada Sabtu, 23 September 2023.


TAK LAGI didukung GNPF dan PA 212, Prabowo: saya ke sini beliau ke sana! Ini momentum Prabowo Subianto bersama PA 212 pada Pemilu 2019.-Istimewa-

Pendukung dari tiap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tentu memiliki alasan yang mendasar mengapa mendukung dan mengapa tidak mendukung.

Sehingga, pasti ada alasan dibalik keputusan GNPF Ulama, PA 212, dan FPI tidak lagi mendukung Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2024 mendatang. Dan apa pun alasan itu, Gerinda mengaku menerima.

Ketua Majelis Syuro PA 212 Yusuf Martak mengungkapkan mengapa kelompoknya dan dua lembaga lain tidak mau mendukung Prabowo Subianto lagi.

BACA JUGA: Gabung Prabowo, Demokrat Tetap Mengelaborasi Gagasan Perubahan

''Sudah mendukung Prabowo sampai habis-habisan tanpa adanya biaya apa pun. Dan akhirnya ditinggal begitu saja,'' kata Yusuf Martak pada kesempatan berbeda Sabtu lalu.


TAK LAGI didukung GNPF dan PA 212, Prabowo: saya ke sini beliau ke sana! Ini momentum Prabowo Subianto bersama PA 212 pada Pemilu 2019. Foto atas: Yusuf Martak.-Istimewa-

Pernyataan itu mengacu pada pemilihan presiden 2019. Kala itu, PA 212, GNPF Ulama, dan FPI mendukung Prabowo yang maju sebagai capres, dan Sandiaga Uno sebagai cawapres. Ulangan dari Pilpres 2014 menghasilkan pemenang yang sama. Yakni Joko Widodo alias Jokowi.

Yusuf Martak bilang, GNPF Ulama, PA 212, dan FPI tak akan mau jatuh di lubang yang sama seperti halnya pada pengalaman pemilihan presiden tahun 2019 yang lalu.

BACA JUGA: Inilah 17 Program Prioritas Bacapres Prabowo Menuju Indonesia Emas Tahun 2045

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin, kehilangan dukungan dari GNPF, PA 212, dan FPI adalah kerugian besar bagi Prabowo. Sebab, selama ini, mereka lah yang aktif berkampanye bagi pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan tersebut.

Kategori :