SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menjalankan sinergi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan DPR RI Komisi IV untuk mengatasi masalah tingginya harga beras yang saat ini menjadi perhatian nasional.
Mereka berusaha menjaga titik equilibrium (titik keseimbangan) antara pasokan dan permintaan sebagai solusi untuk menstabilkan harga beras.
"Upaya yang saat ini tengah kami telusuri adalah bagaimana menjaga agar tidak terjadi inflasi dan pasar tetap tenang, yaitu dengan menjaga titik equilibrium, kondisi di mana penawaran dan permintaan berada pada kondisi yang seimbang," ungkapnya dalam acara Peninjauan dan Diskusi bersama Komisi IV DPR RI di Gudang Bulog, Gedangan, Sidoarjo pada Rabu, 27 September 2023.
Gus Mudlor, panggilan akrab Bupati Sidoarjo, menambahkan bahwa selain menjaga titik keseimbangan, langkah yang tak kalah penting adalah memberikan subsidi pupuk pasca panen. Hal itu dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani padi.
BACA JUGA:Momen Menggelitik Saat Sidang Kasus Gratifikasi Saiful Ilah
BACA JUGA:Pembebasan Lahan Flyover Gedangan Mulai Tahun Depan
"Subsidi pupuk yang diberikan pasca panen ini akan sangat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan petani padi sehingga harga padi dari petani tidak melonjak tinggi, dan Bulog dapat membeli dengan harga yang sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk padi kering panen," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, mengatakan bahwa diskusi ini menjadi forum penting di mana beberapa pemangku kepentingan bersama-sama mencari solusi untuk menstabilkan harga beras yang terus melonjak.
"Kami akan bersama-sama mencari solusi bagaimana mengatasi harga beras yang saat ini terus meningkat, antara lain dengan melaksanakan operasi pasar, memberikan bantuan beras, dan melakukan impor beras yang akan dilakukan oleh Perum Bulog pada awal tahun 2024," katanya.
BACA JUGA:Tidur Tepat Bisa Bikin Anda Terlihat Lebih Muda Secara Biologis Lo? Ini Kajian Studinya
BACA JUGA:Karnaval Desa Wage; Bejana Kebinekaan di Jalanan Desa
Direktur Human Capital Perum Bulog, Purnomo Sinar Hadi, menjelaskan bahwa Bulog akan mengimpor beras sebanyak 2 juta ton, dengan sebagian besar beras berasal dari Vietnam sebesar 872.500 ton, sementara sisanya akan diimpor dari Thailand, Pakistan, India, Myanmar, dan Kamboja.
Untuk Jawa Timur, distribusi beras impor akan selesai pada akhir Desember, dengan pembagian tahap pertama mencapai 117 ton, tahap kedua sebesar 106 ton, tahap ketiga 33 ton, tahap keempat 43 ton, tahap kelima 1.500 ton, dan tahap keenam 38 ton.
"Pendistribusian beras impor di Jawa Timur sudah dimulai dan akan berlanjut hingga akhir Desember 2023," tambahnya. (*)