Anggraini juga menepis tentang isu vaksin menyebabkan anak menjadi autis. Padahal anggapan itu salah besar.
Selain itu, ada anggapan bahwa cacar air hanya terkena sekali seumur hidup. Sehingga banyak orang enggan vaksin karena sudah pernah terjangkit.
Sayangnya, Anggraini menjelaskan ada kemungkinan terkena cacar air untuk kedua kalinya. “Oleh karena itu, vaksinasi sangat penting. Pencegahan lebih baik dibandingkan menjadi sakit,” sambungnya.
Menurutnya, jika diketahui ada anggota keluarga yang terkena cacar air, anggota keluarga yang sehat segera lakukan vaksinasi.
Sebisa mungkin, lanjut Anggraini, vaksinasi harus dilakukan setidaknya pada rentang 1 hingga 2 hari setelah mengetahui ada anggota keluarga yang sakit. Jangan menunggu sampai 5 hari.
“Memang vaksin tidak 100 persen tidak melindungi, melainkan mengurangi risiko. Jadi, kemungkinan orang yang tertular akan mendapat gejala berat takkan terjadi. Karena dengan vaksin, gejala orang yang tertular menjadi ringan,” tegas Anggraini.
Kalaupun bisa, sebelum terkena cacar, anak sudah diberikan vaksin. Anak usia 1 tahun sudah bisa diberikan vaksin dengan 2 dosis vaksin.(Wehernius Irfon)