Zelensky Berpeluang Hadiri KTT AS-Rusia di Alaska

Zelensky Berpeluang Hadiri KTT AS-Rusia di Alaska

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada media dalam sebuah konferensi pers setelah pembicaraan telepon dengan Presiden AS, di Kyiv, pada 19 Mei 2025. --Sergei SUPINSKY / AFP

HARIA DISWAY - Duta Besar Amerika untuk NATO Matthew Whitaker, menyatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpelung menghadiri KTT antara Amerika Serikat dan Rusia di Alaska pekan ini.

Pertemuan yang dijadwalkan pada Jumat mendatang itu rencananya akan mempertemukan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, di tengah dorongan kuat para pemimpin Eropa agar Kyiv dilibatkan dalam negosiasi.

Pernyataan tersebut disampaikan Whitaker dalam wawancaranya pada Minggu 10 Agustus 2025. Ketika ditanya kemungkinan kehadiran Zelensky, ia menjawab hal itu sangat mungkin terjadi.

BACA JUGA:Jelang KTT Trump-Putin, Ukraina Tegaskan Tak Akan Berikan Secuil pun Wilayah ke Rusia

BACA JUGA:Eropa Desak Lindungi Kepentingan Ukraina Jelang KTT Trump-Putin

“Ya, saya tentu berpikir itu memungkinkan,” kata Whitaker. “Tidak mungkin ada kesepakatan yang tidak disetujui semua pihak yang terlibat. Dan, jelas, mengakhiri perang ini adalah prioritas utama,” tegasnya.

Rencana KTT tanpa Zelensky memicu kekhawatiran di Eropa bahwa kesepakatan damai yang dihasilkan bisa memaksa Ukraina menyerahkan sebagian wilayahnya kepada Rusia. Uni Eropa telah menegaskan penolakannya terhadap skema tersebut.

Sebagai bagian dari upaya diplomasi, Zelensky melakukan serangkaian panggilan telepon kepada 13 pemimpin dunia dalam tiga hari trakhir. Termasuk Kanselir Jerman Friedrich Merz, Perdana Menteri Inggris, dan Presiden Prancis.

BACA JUGA:Trump dan Putin Akan Bertemu Pekan Depan di Alaska, Akan Ada Barter Wilayah Antara Rusia dan Ukraina

BACA JUGA:Putin dan Trump Bakal Bertemu, Ukraina Masuk Agenda Pembahasan

Merz pada Minggu menyatakan harapan dan keyakinannya bahwa Zelensky akan menghadiri pertemuan tersebut. “Saya berharap dan mengasumsikan dia akan hadir,” ujar Merz.

Meski demikian, keputusan akhir berada i tangan Presiden Trump. Whitaker menegaska belum ada keputusan resmi yang dibuat. “Jika dia mengangap skenario terbaik adalah mengundang Zelensky, maka dia akan melakukannya,” katanya. “Namun, hingga saat ini belum ada keputusan yang diambil,” jelasnya.

KTT di Alaska dipandang sebagai salah satu momen diplomasi paling krusial sejak Rusia melancarkan invasi penuh ke Ukraina pada Februari 2022. Pertemuan itu diharapkan dapat menjadi terobosan menuju gencatan senjata atau bahkan kesepakatan damai, meskipun masih banyak hambatan yang harus diatasi.

BACA JUGA:Trump Beri Waktu Putin 10 Hari untuk Damai dengan Ukraina atau Hadapi Sanksi Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: