“Kemudian pusat informasi mengabarkan bahwa ada penembakan. Tanda darurat dinyalakan dan semua orang berhamburan keluar,” Imbuhnya.
Rekaman CCTV menunjukkan penangkapan pelaku penembakan. Dua petugas polisi menodongkan senjata ke arahnya melalui jendela toko furnitur.
Pelaku langsung membuang senjatanya. Ia mengangkat tangan dan berlutut. Petugas langsung mendobrak jendela tersebut dan memborgolnya.
BACA JUGA: Thailand, Surga Rekreasi Ganja di Asia yang Jadi Magnet Pengguna Anyar
BACA JUGA: Heboh, Pangeran Thailand Pulang Setelah 27 Tahun di Pengasingan
Pelaku yang mengenakan topi bisbol, berambut panjang, dan berkacamata tersebut menunjukkan wajah ketakutan saat diamankan oleh polisi. Ia mengatakan, bahwa ada sosok yang berdiri menghadap ke kearahnya.
Polisi yang mengamankannya langsung menyadari dan berbisik kepadanya. “Kamu sudah aman sekarang,”. Hingga saat ini belum ada konfirmasi yang logis mengenai motif pelaku melakukan aksinya.
Di Thailand, senjata api dapat diperoleh dengan cukup mudah. Penembakan adalah hal yang biasa. Motifnya beragam, mulai dari dendam, kriminalitas, dan penggunaan narkotika.
Namun, penembakan juga sering terjadi karena masalah cinta segitiga. Sebagian besar pelaku penembakan di Thailand adalah laki-laki.
Tahun lalu, seorang mantan polisi yang bersenjatakan pistol dan pisau menyerang sebuah taman kanak-kanak di utara negara gajah putih tersebut. Peristiwa tersebut menewaskan 24 anak-anak dan 12 orang dewasa.
Hampir satu tahun berlalu sejak penembakan taman kanak-kanak. Penembakan di mal ini akan menimbulkan pertanyaan baru mengenai pengendalian senjata di Thailand.
Mengingat Thailand merupakan salah satu negara dengan tingkat kepemilikan senjata api tertinggi di Asia. (Nathan Gunawan)