BACA JUGA:Hore...Persebaya vs Persib Bandung Boleh Digelar di GBT, tapi...
Jika begitu, Persebaya Surabaya rasanya masih mampu mengimbangi permainan Persib Bandung.
Lihat bagaimana struktur bertahan dinamis yang diciptakan pelatih Josep Gombau. Taktik itu mampu membuat pemain Arema Malang frustasi sepanjang laga. Singo Edan kalah 3-1 di Derbi Jatim.
Bahkan dengan 10 pemain saja, zona marking aktif dan solid Persebaya mampu menahan serangan Dewa United.
Sebaliknya, untuk taktik menyerang Persebaya Surabaya, kedua wingernya mampu menjaga kelebaran lapangan.
Sehingga memudahkan melakukan penetrasi ke barisan pertahanan lawan dari sisi lebar lapangan, kemudian sesekali ada drive bola masuk ke tengah pertahanan lawan.
Dari situasi itu, ada banyak pemain Green Force yang sangat kreatif. Karena itulah gol Green Force tidak bertumpu pada satu pemain.
BACA JUGA:Alhamdulillah Kondisi Bek Kanan Persebaya Ady Setiawan Membaik, Kapten Persebaya Bilang Begini...
BACA JUGA:Bentuk Simpati Ze Valente, Kenang Tragedi Kanjuruhan
Mereka lebih sering tendang bola ke arah tiang jauh gawang lawan daripada ambil opsi lakukan umpan cut back ke pemain yang berdiri bebas.
Cara bertahan Persib Bandung sedikit beresiko, struktur bertahan pelatih Bojan Hodak selalu bertumpu pada 3 pemain bertahan segaris (Putu Gede-Alberto Rodriguez-Nick Kuipers).
Jika begitu, Persebaya Surabaya bisa menekan cepat lewat sisi kanan pertahanan Persib Bandung.
Kehadiran Song Ui-yong bisa ciptakan kelebihan beban pemain Persebaya Surabaya melawan 3 pemain bertahan Persib Bandung, sedangkan Ze Valente bisa sebagai opsi second chance.
Titik lemah Persib ada di Putu Gede. Ia bisa terpancing melakukan pelanggaran karena karakternya breaker. Persebaya bisa mengambil opsi set piece lewat Bruno maupun Ze Valente.
Situasi set piece
Kedua pelatih asing juga sama-sama sangat detail dalam memanfaatkan setiap momen yang akan terjadi di setiap laga.