Bagaimana jika terjadi bola pantul, bagaimana skenario tendangan sudut dan siapa yang harus ambil eksekusi dari bola mati?
BACA JUGA:Big Match Pekan ke-15 BRI Liga 1: Persebaya Jamu Persib, Arema FC Hadapi Pemuncak Klasemen
BACA JUGA:Usai Hajar Persita 5-0, Pemain Andalan Persib Bandung Absen Lawan Persebaya
Di momen ini, pemain yang bertipe breaker harus lebih berhati-hati dan menghindari kesalahan elementer dalam hal marking lawan.
Persib Bandung punya Marc Klok dan Edo Febriansyah, mereka adalah pemain yang sangat kreatif dalam membagi bola sedangkan Levy Madinda lebih berperan memancing block press lawan untuk mengikutinya.
Ya, alih-alih melonggarkan ruang marking barisan gelandang lawan.
Persebaya Surabaya harus waspadai ketiganya, untuk bisa menghindari momen second chance dan set piece.
Pemain gelandang stylish seperti M.Hidayat-Alwi Slamat dan Ripal Wahyudi sangat cocok untuk opsi bertahan aktif, dari ketiga nama itu hanya M.Hidayat dan Alwi Slamat yang punya atribut scanning area diatas rata-rata gelandang lokal yang dimiliki Green Force.
BACA JUGA:Usai Hajar Persita 5-0, Pemain Andalan Persib Bandung Absen Lawan Persebaya
BACA JUGA:Cerita Dokter Tim Persebaya dr Ahmad Ridhoi Ikut Selamatkan Nyawa Bek Dewa United Ady Setiawan
Kesimpulan
Dengan demikian, kecerdikan pelatih akan sangat diuji. Siapa yang paling sabar diantara keduanya, dialah yang akan diuntungkan di momen bola mati.
Dan taktik Josep Gombau lebih diuntungkan, karena transisi bertahan dan menyerang Persebaya Surabaya bisa berjalan halus tanpa kepanikan.
Kartu merah Catur Pamungkas, tidak banyak mempengaruhi opsi full back kanan.
George Brown dan Nuri Fasya bisa jadi pilihan utama, keduanya punya atribut bertahan dan menyerang yang sama baiknya. Terlebih kemampuan jelajah sepanjang koridor mereka juga sangat baik.
Namun jika Riswan Lauhin yang dipilih Josep Gombau, bisa dipastikan Persebaya Surabaya cenderung bertahan.