HARIAN DISWAY - Platform pinjaman online (pinjol) menurunkan sekitar 400 debt collector (DC) lapangan untuk memantau pergerakan nasabah yang doyan menunggak pembayaran angsuran. Mereka semua disebar ke seluruh Indonesia.
Angka itu hasil perkiraan yang dihitung dari awal mula AdaKami didirikan pada 2019. Walaupun begitu, angka 400 DC lapangan itu merupakan jumlah yang cukup fantastis.
Nah, tugas dari DC pinjol AdaKami akan lebih berfokus ke pantauan nasabahnya yang suka galbay (gagal bayar). Selain melakukan pemantauan, DC AdaKami juga memiliki wewenang untuk menagih nasabahnya.
DC pinjol AdaKami siap bertugas memantau nasabah selama 24 jam dalam seminggu. Hal itu bertujuan melancarkan atau mempermudah proses pembayaran pinjaman sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
BACA JUGA: Biaya Layanan Pinjol Harusnya Dibebankan ke Platform
Namun, beberapa nasabah AdaKami menganggap kehadiran para DC lapangan itu membuat kekhawatiran dan menimbulkan keresahan. Itu dampak dari pemberitaan yang terjadi beberapa waktu terakhir. Karena tindakan tidak etis dan kasar dari Dc.
- Kasus AdaKami
Kekhawatiran di kalangan nasabah AdaKami terjadi karena beberapa kejadian pada tahun sebelumnya. Dikabarkan telah menelan korban jiwa.
Kasus tersebut ialah meninggalnya seorang nasabah AdaKami. Dia bunuh diri karena tidak mampu membayar tunggakan pinjaman. Parahnya lagi, korban dikabarkan mengalami tekanan mental yang berat akibat nilai tunggakan pinjaman yang terus bertambah.
Menurut laporan, tim DC AdaKami diduga melakukan penagihan dengan cara yang kasar, bahkan mereka mengancaman nasabah dengan menyebarkan foto dan video korban di media sosial.
- Cara Menghadapi Debt Collector AdaKami
Untuk jaga-jaga saja jika 400 DC lapangan yang telah dibentuk dan akan ditugaskan ke wilayah Anda, berikut beberapa cara yang dapat membantu anda untuk menghadapi DC. Simak dibawah ini.
1. Tetap tenang dan sopan
Jangan mudah terprovokasi oleh kata-kata atau ancaman debt collector. Tetap tenang dan sopan saat berbicara dengan mereka
BACA JUGA: Pinjol Dilarang Hubungi Kontak Darurat, Jika Terlanjur Ikuti Cara Ini