HARIAN DISWAY - Serangan mendadak Hamas ke wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza telah menyebarkan kerusakan dan kepanikan.
Dampak terparah terlihat di kota pantai Ashkelon yang hanya berjarak sekitar 10 kilometer di utara perbatasan Jalur Gaza.
Ribuan roket Hamas terlihat menyembul dari cakrawala langit Ashkelon yang diyakini diluncurkan dari teritori Jalur Gaza. Sebagian besar diantaranya meledak dicegat sistem pertahanan udara Iron Dome.
Meski demikian, beberapa diantaranya lolos dan menghantam pemukiman di Ashkelon.
BACA JUGA:Serangan Mendadak Hamas, Netanyahu Nyatakan Perang. Israel Balas dengan Operasi Pedang Besi
Beberapa gedung di kota pantai tersebut terlihat terbakar dan mengeluarkan asap. Milisi Hamas dilaporkan merangsek masuk ke wilayah Israel namun dihadang pasukan darat Israel Defense Forces (IDF).
Asap membumbung dari wilayah pantai kota Ashkelon di Israel sebelah selatan setelah serangan roket Hamas pada Sabtu, 7 Oktober 2023-The Times-
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui pasti berapa korban jiwa akibat serangan roket tersebut. Israel menyatakan, setidaknya 22 orang meninggal dan puluhan lainnya terluka akibat serangan tersebut.
Sementara di pihak Hamas, dilaporkan mereka menyandera 3 orang yang mereka sebut sebagai “Tentara Musuh,”
PM Israel Benjamin Netanyahu telah mengumumkan status siaga perang dan memerintahkan militer Israel untuk memobilisasi pasukan ke wilayah selatan.
BACA JUGA:Hamas Lancarkan Operasi Gelombang Al-Aqsha, Tembakkan Roket dan Serbu Pemukiman Israel
Jurnalis AFP melaporkan bahwa sejak Sabtu siang beberapa pesawat tempur IDF telah melesat ke selatan. Kemungkinan untuk menyerang beberapa target penting.
Petinggi militer IDF Mayor Jenderal Ghasan Alyan menyatakan bahwa Hamas telah membuka “Gerbang Neraka” dengan serangan mendadak ini.
Sementara itu, di Jalur Gaza, rakyat Palestina dilaporkan melarikan diri dari daerah utara jalur gaza untuk menjauhi perbatasan Israel.
Pada jam-jam awal serangan, perbatasan yang dijaga personil militer tersebut sempat memanas dengan masuknya beberapa konvoi bersenjata milisi Hamas.