Skenario gol pertama dari Bruno tak lepas dari aksi Dumping Sho dan Ripal, Edo pun serba salah dalam antisipasi gerak.
Sho cerdik. Ia justru terlihat lakukan umpan datar ke Ze Valente. Ze cerdik juga, dia mendeley bola dan Seketika Putu Gede melapis Rodriguez dan Kuipers, Ze seketika Through Pass ke Bruno yang tanpa pressing, dengan sedikit drive ke tengah dan Plesing ke tiang jauh dan gol.
Saat bertahan, Persebaya Surabaya justru membentuk 5 pemain bertahan, dimana Song Ui selalu melapis Kadek dan Dusan di bek tengah.
Untuk Ripal, dia akan bergerak menutup ruang tembak dan memotong serangan sebelum memberikan ancaman ke pertahanan.
Ripal akan di-cover oleh Sho-Ze-Bruno yang turun ke sepertiga awal lapangan Persebaya Surabaya.
Sisi taktikal Persib
Sedangkan Persib Bandung menggunakan 4-1-4-1 juga dengan garis bertahan medium.
Pelatih Bojan Hodak masih percaya dengan 1 gelandang bertahan bertipe breaker.
Saat harus bertahan, Persib Bandung akan menumpuk 5 gelandangnya.
Dan jarak pemain bertahan dan para gelandang sedikit dekat, David da Silva juga turun sampai garis tengah.
Saat transisi bertahan ke menyerang, Marc Klok dan Madinda akan jadi outlet serangan.
Dari keduanya selalu mengarah ke Beckham Putra yang menjaga kelebaran sisi dan akan langsung Sprint.
Untungnya barisan pemain bertahan Persebaya Surabaya tidak terpancing, karena Beckham Putra selalu melambungkan bola ke Ciro Alves maupun Da Silva.
Saat fase menyerang, sisi kiri Persib Bandung yang selalu dominan. Namun, terlihat tak berkembang sore itu.
Edo Febriansyah (fullback kiri) yang punya kecepatan menyerang diharapkan bisa ikut naik menyerang, tapi karena selalu dilokalisir pemain Persebaya di koridor. Edo pun tidak berkembang.
Pelatih Bojan Hodak menunjukkan kecerdikannya. Ia tau Edo tidak bisa bergerak, taktik pun berubah.