HERAT, HARIAN DISWAY – Bencana itu terjadi pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Gempa besar mengguncang kawasan sekitar Herat, Afghanistan. Kekuatannya 6,3 magnitudo. Plus delapan gempa susulan yang sama kuatnya. Hingga Senin, 9 Oktober 2023, sudah lebih dari 2 ribu orang yang tewas.
Kepanikan pun masih melanda. Terutama karena warga masih mengais-ngais reruntuhan. Mencari kerabatnya yang hilang. Atau masih terpendam.
’’Situasinya masih sangat buruk. Warga terus berupaya membongkar reruntuhan bangunan. Mengeluarkan kerabat yang tertimbun,’’ ucap juru bicara kementerian manajemen bencana Mullah Janan Sayeq seperti ditulis Agence France-Presse.
BACA JUGA : Gempa Maroko: Hanya Inggris, Spanyol, Uni Emirat Arab yang Diizinkan Beri Bantuan, Warga Kelimpungan
Relawan juga berdatangan. Membawa bertruk-truk makanan, tenda, dan selimut. Plus cangkul dan sekop. ’’Orang-orang dari berbagai daerah datang untuk membantu. Kami sibuk mencari mayat. Enggak tahu, berapa tubuh lagi yang kami temukan di bawah reruntuhan,’’ kata Khalid, warga distrik Zenda Jan.
LUBANG-LUBANG MAKAM yang dipersiapkan untuk korban gempa di Desa Sarbuland, distrik Zendeh Jan, Provinsi Herat, 9 Oktober 2023.-MOHSEN KARIMI-AFP-
Jumlah warga yang tewas memang belum pasti. Hingga berita ini diluncurkan oleh Agence France-Presse, kementerian secara resmi menyebut angka 2.053 nyawa. ’’Tapi itu belum final. Korban yang luka-luka ribuan,’’ kata Mullah Janan Sayeq.
BACA JUGA : Benarkah Jessica Wongso Sudah ke Olivier 3 Hari Sebelum Mirna Salihin Tewas? Otto Hasibuan: Fitnah!
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa lebih dari 11 ribu orang terdampak. Mereka berasal dari 1.655 keluarga. PBB juga memastikan bahwa 100 persen rumah di sebelas desa hancur. Total.
Situasi juga kian buruk karena musim dingin sudah membayang. Warga tak punya tempat berteduh yang memadai. Dan ini tantangan bagi Afghanistan yang dikuasai pemerintahan Taliban sejak Agustus 2021. Mereka punya hubungan yang buruk dengan banyak negara dan organisasi internasional. (Doan Widhiandono)