HARIAN DISWAY - Presiden Rusia Vladimir Putin angkat bicara di tengah memanasnya konflik Israel-Palestina dengan pecahnya pertempuran antara Israel Defense Forces (IDF) dan kelompok milisi pro Kemerdekaan Palestina Hamas.
Putin menegaskan dukungannya terhadap pembentukan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Selain itu, pria kelahiran Leningrad (Sekarang St. Petersburg) itu menyebut bahwa perampasan sebagian tanah Palestina oleh Israel menjadi akar masalah utama dari konflik berkepanjangan ini.
Sebelumnya, Rusia belum menegaskan posisinya dalam babak baru Israel dan Palestina ini. Hanya pada 9 Oktober lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyebut bahwa Kemerdekaan Palestina adalah "solusi yang paling dapat diandalkan" saat ini.
BACA JUGA:Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bakal Bertemu Vladimir Putin, Begini Sikap Rusia
Sikap lebih tegas diungkapkan Putin dalam sebuah sesi wawancara dengan Perdana Menteri Iraq Mohammed Shia al-Sudani di Moskow, 11 Oktober 2023.
"Kondisi yang terus memburuk (antara Israel dan Palestina) adalah bukti kegagalan politik luar negeri Amerika Serikat di Timur Tengah. Dimana selama ini mereka hanya menekan satu pihak atau lainnya (antara Israel atau Palestina,Red) tanpa melihat akar masalah utamanya," jelas Putin
Akar masalah yang disebutkan Putin adalah kepentingan warga Palestina, yakni pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. "Yang saya maksud paling utama adalah pelaksanaan keputusan PBB tentang perlunya pembentukan negara Palestina," jelasnya.
Dilansir dari Middle East Monitor, Jumat, 13 Oktober 2023, Putin mengatakan kondisi saat ini di Palestina sangat mengerikan, masalah yang terus bermunculan di wilayah tersebut menjadi keresahan warga dan seluruh umat yang beragama Islam.
Terjadinya serangan pada tahun-tahun sebelumnya juga dirasa sebagai ketidakadilan bagi Palestina.
BACA JUGA:1 WNI Tewas Akibat Serangan Udara Israel, Menlu: Belum Memungkinkan untuk Proses Evakuasi
Putin juga menyampaikan agar Amerika Serikat sementara ini lebih banyak memberikan bantuan material untuk warga Palestina sebagai pengganti solusi masalah politik yang saat ini masih belum terkondisikan untuk penyelesaiannya. Sebab Rusia mempercayai Amerika Serikat telah gagal dalam kebijakan yang berkaitan dengan kawasan Timur Tengah.
Putin mengatakan posisi Rusia saat ini adalah menjaga hubungan persahabatan dengan berbagai pihak yang terkait Israel dan Palestina. Ia juga mengatakan Moskow selalu memberikan dukungannya terhadap berbagai solusi untuk meredakan ketegangan antara Israel-Palestina.
"Penting untuk terlibat dalam diplomasi dibandingkan dengan terlibat dalam pihak militer yang berkonflik, untuk menemukan solusi guna menghentikan pertempuran," ujar Putin menanggapi sikap yang harus dilakukan dalam menyelesaikan kerusuhan Israel-Palestina.
"Rusia dapat berkontribusi pada proses penyelesaian masalah ini," tambahnya menjelaskan tawaran untuk mediasi konflik Israel-Palestina.(Alfi Nurul Aulia)