Hamas Minta Penarikan Total Pasukan Israel dalam Proposal Damai Trump

Hamas Minta Penarikan Total Pasukan Israel dalam Proposal Damai Trump

Warga Palestina menyaksikan asap membubung selama serangan udara di sebelah barat laut kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza pada Rabu, 1 Oktober 2025.--The Times of Israel

HARIAN DISWAY - Hamas ingin mengubah sejumlah klausul rencana pascaperang Gaza milik Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Sebelumnya, Trump mengajukan proposal rencana pascaperang Gaza yang meliputi pembebasan sandera, pelucutan senjata Hamas, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Jalur Gaza.

Seorang narasumber asal Palestina yang ingin dirahasiakan identitasnya mengatakan pada AFP bahwa Hamas membutuhkan 2 hingga 3 hari untuk memberikan tanggapan mereka atas proposal tersebut.

BACA JUGA:Trump Tawarkan 21 Poin Rencana Pascaperang Gaza, Netanyahu Belum Setuju

Ia juga melaporkan bahwa negosiator Hamas telah bertemu dengan pejabat Turki, Mesir, dan Qatar di Doha.

“Hamas ingin mengubah beberapa klausul, seperti tentang pelucutan senjata dan pengusiran anggota Hamas serta faksi-faksi lainnya,” jelas sumber tersebut pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Ia juga mengatakan bahwa pemimpin Hamas ingin jaminan internasional untuk penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza serta jaminan tidak akan ada upaya pembunuhan di dalam maupun di luar wilayah tersebut. 

“Sejauh ini, ada dua pendapat dalam Hamas, kelompok pertama mendukung proposal tersebut karena yang terpenting adalah tawaran gencatan senjata yang dijamin oleh Trump. Tentunya dengan syarat para mediator menjamin implementasi proposal itu,” jelasnya.

Kemudian, sumber tersebut juga menjelaskan masih ada kelompok yang menyatakan keraguannya terhadap beberapa klausul.

“Beberapa orang menentang rencana tersebut, tetapi pembicaraan masih berlangsung,” tambahnya.

BACA JUGA:Netanyahu Setujui 21 Poin Rancangan Trump untuk Gaza Pasca-perang

Sedangkan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengatakan bahwa rencana pascaperang Gaza membutuhkan pembicaraan lebih lanjut. Hal itu meliputi penarikan militer Israel dari Jalur Gaza.

“Tentu saja perkara tentang penarikan militer Israel. Ini memerlukan beberapa klarifikasi dan harus didiskusikan dengan detail. Ini merupakan tanggung jawab pihak Palestina bersama dengan Israel,” jelasnya.(*)

*)Mahasiswa magang prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp