Bukan hanya Eropa, perguruan tinggi di Asia pun dijelajahinya. Mulai 2011 mengajar dan meneliti di Universitas Malaya, Malaysia. Ia juga sempat berada di Central University of Finance and Economics di Beijing serta Universitas Zhejiang di Hangzhou, Tiongkok.
Di Indonesia, beberapa universitas terkemuka pernah disinggahinya. Yakni, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Airlangga. Kemudian, pada 2016 ke Thailand di National Institute of Development Administration di Bangkok dan mengajar di Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore.
Setelah berkelana di Asia, balik ke Eropa. Tahun 2012–2014 ia menjabat ketua Andre Molitor bidang reformasi politik, administratif, dan internasional (professeur invite) di Universite Catholique de Louvain, Belgia, sebagai pengakuan terhadap keahlian dan kontribusinya.
Di samping impresif secara akademik, moncer pula di dunia praktis. Wolfgang pernah menjabat penasihat presiden Estonia serta menyandang jabatan prestisius sebagai executive secretary di Wissenschaftsrat selama masa penyatuan atau reunifikasi Jerman.
Benua Amerika tak lepas pula dari perjalanan akademiknya. Di negeri Paman Sam itu, Wolfgang pernah menjabat anggota Kongres Asosiasi Ilmu Politik Amerika dan analis legislatif senior di Kongres AS.
Di Estonia, ia pernah menjabat posisi strategis sebagai wakil ketua dewan eksekutif Praxis, yakni suatu lembaga pemikir kebijakan publik yang sangat terkemuka. Selain itu, ia merupakan anggota Dewan Kebijakan Inovasi Kementerian Ekonomi Estonia.
Melihat sejarah dan track record baik di bidang akademik maupun nonakademik yang dialaminya dalam rentang waktu cukup panjang, Wolfgang tak hanya pintar, tetapi juga konsisten mengabdikan diri pada pengembangan ilmu pengetahuan maupun pemerintahan.
Karena itu, Departemen Administrasi Publik FISIP Unair menyambut gembira kedatangan tamu istimewa tersebut. Fungsi sebagai adjunct professor sangat penting mendukung Unair terus melangkah maju meraih predikat tertinggi ranking PT terbaik di dunia.
Merasa Diperdaya
Meski pintar, Wolfgang rendah hati dan cepat akrab dengan mahasiswa dan dosen muda. Ia cepat berbaur dan akrab dengan para dosen dan mahasiswa seolah-olah sudah saling kenal sejak lama.
Selama kunjungan, ia mengajar mahasiswa program sarjana (S-1) AP. Para mahasiswa S-1 merasa beruntung mendapat kuliah dari profesor berkelas dunia. Mahasiswa program S-2 magister kebijakan publik pun bangga menyimak kuliahnya.
Di program S-2 MKP tercatat mahasiswa aktif yang luar biasa. Di dalamnya ada bupati Banyuwangi, wakil bupati Tuban, serta berbagai pejabat di lingkungan pemerintah daerah. Mahasiswa dari unsur non pemerintahan dan fresh graduate juga banyak.
Pengalaman akademik dan nonakademik Wolfgang di berbagai negara Asia telah mengantarkannya memasuki bidang baru. Ia kini mengembangkan pengetahuan terkait dengan non-western public administration.
Selain itu, ia mendalami Islamic public value (IPV). Ketertarikannya pada kajian nilai keislaman menginspirasi Wolfgang mengunjungi suatu daerah. Selain mayoritas penduduk beragama Islam, daerah ini juga dikenal didominasi tokoh agama bagi masyarakatnya.