HARIAN DISWAY - Tujuh tahun berlalu sejak kasus kopi sianida menjebloskan Jessica Wongso ke penjara. Namun, selama itu pula, pengacara senior Otto Hasibuan tetap yakin Jessica tidak bersalah.
Bahkan, ketika kasus itu mencuat lagi gara-gara film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix, Otto Hasibuan tetap keukeuh membela Jessica.
Kegigihan Otto Hasibuan dalam menangani kasus kopi sianida mengantarnya meraih penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Ia mencatat rekor sebagai pembuat nota pembelaan atau pledoi sampai 4.004 halaman.
BACA JUGA: Kembaran Mirna Salihin, Sandy Salihin, Sindir Jessica Wongso: Iblis Sedang Bekerja Keras!
BACA JUGA: Siapa Rob Sixsmith? Ini Profil Sutradara Film Ice Cold yang Bikin Kasus Kopi Sianida Viral Lagi
Ya, Saking rumitnya kasus tersebut Otto dan timnya sampai bisa membuat pledoi setabal itu. ''Kita punya pleidoi dapat MURI karena pleidoi tertebal di republik ini,'' ujar Otto dalam bincang-bincang di podcast dokter Richard Lee yang dirilis Senin, 16 Oktober 2023.
PEMBELAAN untuk Jessica Wongso antar Otto Hasibuan raih rekor MURI untuk pledoi tertebal, tapi dicueki hakim.-Netflix-
Otto Hasibuan menegaskan, ia tidak bermaksud untuk menyombongkan diri atau mencari popularitas dari kasus Jessica Wongso yang ia tangani. Ia juga tidak melakukannya demi uang. Otto berkali-kali menegaskan bahwa dirinya tidak dibayar sapeser pun oleh pihak Jessica Wongso.
Sekali lagi, ia mau mati-matian membela Jessica Wongso karena sedari awal ia memang yakin perempuan 35 tahun itu tidak bersalah. Otto Hasibuan berniat memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma.
BACA JUGA: Kasus Kopi Sianida: 7 Hal yang Bikin Otto Hasibuan Yakin Jessica Wongso Tak Bunuh Mirna Salihin
Pengacara kelahiran Pematang Siantar, Sumatra Utara, itu memaparkan kekecewaannya kepada hakim. Karena mereka tidak mempertimbangkan pledoi supertabal yang sudah ia susun bersama timnya itu.
PEMBELAAN untuk Jessica Wongso antar Otto Hasibuan raih rekor MURI untuk pledoi tertebal, tapi dicueki hakim.-Netflix-
Ia juga menghadirkan saksi ahli dan pakar-pakar yang kredibel di bidangnya dalam mendalami kasus Jesica Wongso. Jadi pledoi tersebut disusun berdasarkan fakta tanpa direkayasa.
''Kenapa saya harus ngomong ini? Bukan mau sok jago. (Tapi pledoi sepanjang itu) masa tidak dipertimbagkan oleh hakim? (Empat ribuan) halaman masa satu pun tidak dipertimbangkan keterangan ahli saya itu?'' kata Otto.