SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pesta demokrasi lima tahunan sudah dekat. Tim gabungan di Jatim sudah melakukan Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata Semeru 2023-2024, di Lapangan Makodam V Brawijaya Surabaya, Selasa, 17 Agustus 2023.
Dalam apel gelar pasukan itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk turut mewujudkan Pemilu Damai 2024. Salah satunya dengan tidak menggunakan politik identitas yang mengarah pada ujaran kebencian.
Apel gelar pasukan ini dilaksanakan untuk mengamankan jalannya Pemilu di Jawa Timur dengan dihadiri langsung oleh Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Farid Makruf mendampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto selaku pimpinan apel.
“Pemilu harus kita sukseskan bersama-sama. Untuk itu kami berharap pesta demokrasi berlangsung secara lancar, aman dan kondusif," kata Khofifah.
Latihan pengamanan Pemilu 20204 (Sispamkota) di lapangan Kodam V/Brawijaya di Surabaya, 17 Oktober 2023,-FOTO: BOY SLAMET-HARIAN DISWAY-
Berdasarkan data BPS dan hasil sensus penduduk di 2020, total penduduk Jatim mencapai 40,67 juta jiwa. Pada Pemilu 2024, jumlah pemilih tetap di Jawa Timur sejumlah 31,402 juta pemilih.
BACA JUGA: Doktor Honoris Causa untuk Khofifah Indar Parawansa
“Dengan jumlah pemilih yang cukup besar ini, maka sangat perlu langkah preventif serta mitigatif untuk menjaga kondusifitas di Jatim," ujarnyi.
Khofifah pun berpesan pada masyarakat untuk menyaring informasi yang beredar secara detail. Agar isu-isu SARA, berita hoax serta provokasi bisa teredam.
"Jangan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Karena bisa jadi informasi yang kita sebar justru memicu pertikaian yang merusak kerukunan kita sebagai warga bangsa," pesannyi.
Latihan pengamanan Pemilu 20204 (Sispamkota) di lapangan Kodam V/Brawijaya di Surabaya, 17 Oktober 2023,-FOTO: BOY SLAMET-HARIAN DISWAY-
Sinergitas dengan aparat penegak hukum menjadi penting. Utamanya, untuk pengendalian massa pendukung partai. Serta mendukung tindakan tegas dari aparat jika terbukti mengganggu kelancaran dan kedamaian Pemilu.
“Keamanan dan ketertiban masyarakat harus kondusif. Harapannya para simpatisan juga turut menjaga kondusifitas pada lingkungan bermasyarakat. Hindari menyebarkan politik identitas yang mengarah pada ujaran kebencian,” tegasnyi.
BACA JUGA: Khofifah dapat Gelar Doktor Honoris Causa dari Unair
Termasuk sengketa yang ditemukan pada Pemilu harus ditindak lanjuti sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Sehingga, semua sengketa pemilu bisa diselesaikan secara adil dan penuh transparansi.