KEDIRI, HARIAN DISWAY - Seperti namanya, Inovasi Teknologi (Inotek Expo) Kota Kediri 2023 merupakan acara penampilan hasil karya inovasi dari masyarakat Kota Kediri.
Acara yang diselenggarakan pada 2-3 Oktober 2023 itu juga menampilkan inovasi dari mahasiswa dan dosen.
BACA JUGA:Kalahkan Ubaya dan UB, Polinema Malang Raih Medali Emas E-Sport PUBG
BACA JUGA:Listrik Gratis dari Renewable Energy Polinema untuk PPYD Al-Ikhlas
Pada acara kali ini, mahasiswa teknik mesin Polinema PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama) Kediri memperoleh juara II dan juara harapan I. Selain mahasiswa, ada inovator yang meraih juara. Hadiah itu diberikan langsung oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Inotek Expo merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan Dinas Bappeda Kota Kediri. Diketuai Chevy Ning Suyudi, acara itu diselenggarakan di hall Kediri Town Square (Ketos).
MENUNJUKKAN mesin TTG pengolah jamu herbal, Riswan Eko W.S. dan mahasiswa teknik mesin Politeknik Negeri Malang Kampus Kediri dalam acara Inotek 2023.-Polinema-
Acara tahun 2023 ini dihadiri para pemenang inovator Inotek, dosen, dan mahasiswa di Kota Kediri. Salah seorang dosen Prodi Teknik Mesin Polinema Kampus Kediri menampilkan hasil TTG ”Mesin Pengolah Jamu Herbal”.
TTG tersebut merupakan luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diketuai Riswan Eko W. Susanto, dengan empat anggota pengabdi. Yakni, A. Dony Mutiara B., Yohan Bahtiar, Setyo Rojikin, dan Miftakhul Huda. Juga, beberapa mahasiswa prodi teknik mesin.
TTG Mesin Pengolah Jamu Herbal
TTG mesin pengolah jamu herbal merupakan luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM). Mesin itu menjadi solusi yang ditawarkan khususnya untuk UMKM Yayasan Wahyu Alam yang diketuai oleh Yuwono. Kegiatan pengabdian itu dilaksanakan di Jalam Toga-Kleco, Kelurahan Banaran, Kediri, pada Maret 2023 sampai Oktober 2023.
”Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan pendapatan pelaku UMKM dan masyarakat sekitar,” kata Yuwono, pemilik UMKM Yayasan Wahyu Alam.
Pada awalnya, proses pengelolaan tanaman jamu herbal masih bersifat manual. Dengan begitu, proses produksi membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya produksi yang cukup besar. Hal itulah yang menjadi permasalahan utama bagi mitra UMKM.
Dengan adanya TTG mesin pengolah jamu itu, diharapkan dapat mempercepat proses produksi dan memperbanyak hasil produksi.