Papeda makanan khas Maluku yang menjadi tema Google Doddle hari ini. Yuk simak asal usulnya. -Freepik. -
Papeda merupakan makanan khas masyarakat Papua, Maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi. Papeda berbahan dasar sagu.
Oleh karena itu, makanan itu terkenal dengan teksturnya yang kenyal dan menyerupai lem atau gel berwarna putih bening.
Dalam bahasa Inanwatan atau bahasa Papua, papeda disebut dengan ‘dao’.
Rasanya yang tawar membuat papeda cocok disajikan bersama ikan tongkol kuah kuning yang dibumbui dengan kunyit atau bersama dengan kuah kuning.
Selain itu, papeda juga kerap dinikmati dengan sayur yang diolah dari daun melinjo muda atau disebut dengan sayur ganemo.
BACA JUGA:Awas, Banyak Mengonsumsi Makanan Ultra-Proses Dapat Timbulkan Risiko Depresi Lo, Mengapa?
BACA JUGA:Menolak Tua: Konsumi 4 Makanan Ini Jika Ingin Panjang Umur dan Mejaga Fungsi Kognitif
Asal Usul Papeda
Selain terkenal dengan rasanya yang lezat, papeda juga menyimpan riwayat sejarah panjang, lho. Tidak heran, ya, makanan yang berasal dari tepung sagu ini termasuk Warisan Budaya Non Benda.
Sebelum mengulik tentang papeda, sebagai informasi, masyarakat adat papua terkenal dengan sikapnya yang begitu menghormati sagu. Bahkan, menurut mitologi suku-suku di papua, sagu dianggap sebagai penjelmaan manusia.
Sedangkan, bagi masyarakat Raja Ampat, sagu memang dianggap sebagai sesuatu yang begitu istimewa.
Itu sebabnya, saat memanen sagu, mereka akan mengadakan upacara khusus sebagai rasa syukur dan penghormatan akan hasil panen (sagu) yang melimpah.
Tidak hanya sebagai makanan pokok, sagu juga dapat memenuhi kebutuhan seluruh keluarga di sana.
Begitu krusialnya peran sagu bagi masyarakat Papua dan Maluku, bubur papeda juga seringkali disajikan untuk masyarakat adat Sentanu dan Abrab di daerah Danau Sentani, Arso, serta Manokwari.
Papeda masa kini yang diolah menjadi jajanan kaki lima. Namun, bagaimana asal usulnya? Yuk simak penjelasan berikut. -Cookpad. -