HARIAN DISWAY – Melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), tim yang terdiri dari dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Universitas Negeri Surabaya melakukan pendampingan kepenulisan karya ilmiah.
Kegiatan itu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah baik itu artikel maupun jurnal bagi guru bahasa Indonesia di SMAN 1 Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung pada Sabtu, 26 Agustus 2023, lalu.
Diikuti oleh 12 guru bahasa Indonesia, kegiatan tersebut dipimpin oleh Prof. Dr. Suyatno, M.Pd., yang menjelaskan tentang langkah-langkah pengubahan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menjadi artikel jurnal.
BACA JUGA: Dosen Untag Surabaya Kembangkan Aplikasi, Bantu Jurnalis untuk Jurnalisme Data
Langkah yang pertama adalah mencari jurnal yang akan dituju dan mengunduh template artikelnya, hal ini penting dilakukan agar peneliti tidak kebingungan dalam membuat sebuah artikel.
Antusiasme guru bahasa Indonesia SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung dalam mengikuti pendampingan kepenulisan artikel ilmiah oleh dosen JBSI Unesa-Prisma-
Setelahnya adalah menulis artikel sesuai template, sebab setiap jurnal yang dituju mustinya memiliki template khusus atau tersendiri sebagai standar penerbitan mereka.
Tahap selanjutnya adalah memeriksa model kebahasaan draf artikel dan menyuntingnya. Proses ini diperlukan agar artikel terbebas dari typo dan kesalahan dalam tata kalimat sebelum akhirnya dipublikasikan.
Kemudian pemaparan kedua disampaikan oleh Dr. Fafi Inayatillah, M.Pd., dalam materi teknik penulisan artikel ilmiah. Menurutnya untuk memulai menulis artikel tidak terlalu mudah namun juga tidak terlalu gampang.
Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan ketika memulai menulis artikel. Yang pertama adalah tujuan. Poin ini penting untuk menyampaikan suatu hal yang menjadi latar belakang mengapa peneliti mengambil judul tersebut.
Sekaligus menjadi capaian yang ingin didapat atau diharapkan oleh peneliti. Kemudian patuh atas pedoman dan peraturan kepenulisan artikel ilmiah.
Hal ini jadi poros yang tidak kalah penting dibandingkan dengan poin pertama sebab seorang peneliti perlu memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan template jurnal yang berbeda-beda.
Selanjutnya adalah memikirkan soal fungsi yang meliputi fungsi ilmiah, fungsi sosial, dan fungsi ekspresi dari artikel yang akan ditulis.
Lalu yang terakhir ada aspek kepenulisan yang terbagi dalam aspek isi yang mencakup kajian bidang keilmuan, aspek bahasa yang mencakup bahasa tulis ilmiah, dan aspek sajian yang menampilkan aturan serta gaya selingkung karya ilmiah.
Selain mendapat pemaparan materi yang disampaikan oleh narasumber, para guru bahasa Indonesia yang terlibatdalam kepenulisan artikel ilmiah didampingi oleh Dra. Trinil Dwi Turistiani, M.Pd., dan Dr. Titik Indarti, M.Pd. (*)