SURABAYA, HARIAN DISWAY - AHM, tidak hanya diminta menggugurkan kandungannya. Dia juga diperkosa dan dipukuli beramai-ramai, oleh FA (pacarnya), dan teman-temannya.
Perempuan 21 tahun itu bercerita. Awalnya ia dan kekasihnya janjian bertemu di sebuah tempat di daerah Kenjeran. Keduanya hendak membahas hubungan mereka. Saat itu FA tidak datang sendirian, ia bersama dua rekannya, AM dan AB.
AHM juga meminta pertanggungjawaban pacarnya yang berusia 18 tahun itu atas kehamilannya. Usia kandungannya memang baru satu bulan. Namun, rupanya FA tidak mau bertanggungjawab. Akhirnya AHM minta agar mengakhiri hubungan mereka.
“Waktu saya putusin, FA malah marah-marah. Ia juga nyuruh untuk gugurin kandungan. Tapi saya nggak mau,” kata AHM saat ditemui, Selasa, 24 Oktober 2023.
BACA JUGA:ITS Siapkan Bacarek yang Siap Menuju Indonesia 2045, Ini Tahapannya!
BACA JUGA:Polresta Malang Kota Sosialisasikan Larangan Penggunaan Sepeda Listrik di Jalan Raya
Kemarahan FA semakin menjadi. Ia memaksa AHM masuk ke mobil Calya. AHM tidak bisa melawan. Dia terpaksa naik ke mobil.
Mobil tersebut dikedarai oleh AM. Di samping AM ada AB. Sementara FA dan AHM duduk di kursi baris kedua.
Mereka menuju ke daerah Madura. Sepanjang perjalanan FA, AM, dan AB terus mengintimidasi AHM. Perempuan yatim piatu itu terus dipaksa menggugurkan kandungannya.
AHM justru minum obat penguat kandungan. Dia ingin janinnya tetap hidup. Pikirnya, biarkan dia yang bertanggung jawab atas kesalahannya.
BACA JUGA:Cek! 53 Ponsel Ini Sudah Tidak Bisa Dipakai WhatsApp
BACA JUGA:Imbas Narkoba Lee Sun Kyun: Ini 3 Film dan Drama yang Terancam Batal Tayang
“Sepanjang jalan itu saya diancam terus. Saya mau dikasih narkoba. Dia juga ngancam mau bunuh saya,” cerita AHM.
Berbagai kekerasan fisik dialami AHM. Dia dicekik. Perutnya ditendang. Sebilah senjata tajam juga diarahkan kepadanya.
Mobil tersebut terus melaju hingga memasuki wilayah Madura. Kemudian putar balik kembali ke Surabaya. Tidak berhenti sama sekali.