Maknai Sumpah Pemuda, Perpustakaan Petra Christian University Gelar Pameran Poster dan Menggambar On The Spot

Sabtu 28-10-2023,19:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Taufiqur Rahman

Kemudian ada juga pameran desain visual Creative Adv dengan berbagain makna di dalamnya. Salah satu karya yang menarik adalah milik Liem Abigail Indira Salim. Mahasiswi program Desain Komunikasi Visual (DKV) PCU itu membuat karya berjudul “Mengikat Perbedaan, Melangkah Bersama”. 

Abigail merinci, idenya itu diambil dari peran tali sebagai pengikat dua bagian kanan dan kiri pada sepatu. Dia memilih gambar sepatu warna merah dan bagian kirinya diberi warna putih. Sebagai lambang identitas Indonesia. 

Uniknya, tali sepatu tersebut diwujudkan dalam visual dua tangan yang saling menggenggam. Simbol keterikatan. "Lambang suatu perjanjian dan sumpah yang tidak dapat terputus. Sementara, bagian lidah sepatu diberi warna biru sebagai gambaran perairan di Indonesia yang terdapat banyak pulau di dalamnya namun tetap satu kesatuan walau terpisah-pisah," katanya.

Dia mengibaratkan bahwa itu merupakan semangat Sumpah Pemuda. "Sebagai generasi muda, kita harus mengingat Sumpah Pemuda dan mengikat perbedaan agar tercipta kesatuan. Kita harus bahu-membahu yang untuk mencapai cita-cita bangsa," ungkapnya. 

BACA JUGA:Peringati Hari Sumpah Pemuda, OPSHID Bangun 66 Unit Rumah Layak Huni

"Ketika kesatuan dan persatuan mulai pudar, di situlah Sumpah Pemuda berperan sebagai pengingat,” imbuh mahasiswi DKV angkatan 2021 itu.

Tak hanya itu, pameran yang berlangsung selama satu bulan itu dibuka dengan aksi menggambar dari tiga mahasiswa DKV PCU. Tema besarnya tentu Sumpah Pemuda, yang berkaitan dengan tajuk acara: Pemuda Inspiratif: Beraksi, Berkreasi, dan Berprestasi.


Maknai Sumpah Pemuda, PCU gelar pameran poster dan menggambar on the spot. Kanan-kiri: Victoria, Benedicta Mareta Effendy, dan Rachel Arly. Tiga mahasiswi DKV PCU yang menggambar bersama dengan tema Sumpah Pemuda.-Majalyn Nadiranisa Rakaputri-

BACA JUGA:PCU gelar International Conference on Empathic Architectur (ICEA)

Ketiga mahasiswa PCU itu “bercerita” lewat lukisan mengenai pentingnya memelihara rasa nasionalisme dalam keberagaman. Kemudian, para pengunjung bisa melihat hasil karya esai milik para mahasiswa PCU. 

Pada kesempatan itu pula, para pengunjung dapat mengekspresikan perasaannya dengan cara menulis di atas kertas, lalu dilekatkan dalam Giant Book Photobooth. Menarik, bukan? Segera datang, mumpung masih lama! (*)

Kategori :