HARIAN DISWAY - Pelatihan gamelan dipilih KBRI Singapura untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda tepat pada 28 Oktober 2023. Kegiatan dilaksanakan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang.
Bertempat di aula Sekolah Indonesia Singapura (SIS), 8 warga Singapura asyik belajar memainkan gamelan. Tampak di antaranya Li Yen See, Master Teacher for Music dari Kementerian Pendidikan Singapura.
Dia senang dapat mengikuti pelatihan ini karena musik tradisional Indonesia menjadi bagian dari salah satu pilihan seni tradisi Asia tenggara dalam kurikulum pendidikan di Singapura.
“Ini langkah awal, berikutnya kami akan melakukan perencanaan dan pembicaraan lebih komprehensif dengan pemerintah Indonesia untuk berkolaborasi dalam aspek seni ini,” ujar Li Yen See.
Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo mengapresiasi penampilan seni tradisi yang dilaksanakan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan dan Universitas Negeri Malang. -Igak-
Sebelum pelatihan, peringatan dibuka dengan pembacaan naskah Sumpah Pemuda oleh dua siswa SiS. Disusul tarian ondel-ondel Betawi oleh 20 siswa SIS yang tergabung dalam ekstra kurikuler seni budaya.
Juga penampilan pencak silat seni, tari topeng sekar sari, serta tari grebeg sarang yang dibawakan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Malang.
Atas penamilan seni tradisi itu, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo mengapresiasi. ”Keberagaman budaya Indonesia dipersatukan oleh satu semangat menjadi bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,” ujarnya.
Suryo Pratomo juga mengingatkan kepada peserta yang sebagian adalah warga Singapura, bahwa bangsa Indonesia memiliki keberagaman yang menjadi nilai tambah Indonesia sebagai bangsa. “Namun, keberagaman itu tidak membuat bangsa Indonesia terbelah,” tambahnya.
Menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura IGAK Satrya Wibawa, peringatan Hari Sumpah Pemuda KBRI Singapura tahun ini dirancang tidak hanya dalam bentuk seremoni.
Penampilan tari topeng sekar sari selain pencak silat dan tari grebeg sarang dibawakan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Malang. -Igak-
BACA JUGA: Sekolah Indonesia Singapura: Garda Budaya Pelajar Indonesia di Singapura
Tapi juga langkah nyata dengan menampilkan pentas seni serta pelatihan seni tradisi kepada warga Singapura maupun warga Indonesia yang lama di tanah rantau.
“Kami bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang yang melaksanakan program ini dalam bentuk pengabdian masyarakat kebudayaan,” jelasnya.
Momen itu sekaligus dipergunakan sebagai saat untuk memperkenalkan salah satu dari keberagaman budaya Indonesia yaitu seni tradisi Jawa Timuran.
”Tradisi ini sebagai bagian dari strategi diplomasi kebudayaan KBRI Singapura dengan memperkenalkan lebih banyak lagi seni tradisi Indonesia kepada publik luar,” ujar Satrya.