"Saya akhirnya ke lokasi kejadian, tapi saya minta warga lain juga harus menemani saya. Saya sendiri terus terang takut kalau menghadapi Pak Kadir,” kata Ketua RT Mujib kepada wartawan.
Mujib yang dilapori warga itu langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) bersama-sama dengan warga lainnya.
Setibanya di lokasi, perkelahian sudah selesai. Tubuh Kadir sudah tergeletak di pekarangan rumahnya. Tengkurap. Tidak bergerak sama sekali.
Tidak jauh dari situ, ada Kasiran. Ia meminta bantuan warga lain untuk mengobati luka di kepalanya.
Meski Kadir sudah terlihat tidak berdaya, tidak ada satu pun warga yang berani mendekat. "Akhirnya Pak Kadus datang dan memeriksa denyut nadi Pak Kadir. Katanya, denyut nadinya lemah atau mungkin sudah meninggal,” ujar Mujib.
Di mata tetangga-tetangganya, Kadir dikenal sadis dan pendendam. Ia tidak segan-segan menyerang, bahkan melukai siapa pun, yang dianggap berseberangan dengannya.
Keseharian, Kadir bekerja sebagai tukang batu. Ia juga memelihara beberapa kambing di rumahnya.
Kadir maupun Kasiranberstatus duda. Istri mereka sudah lama meninggal.
Mujib bercerita, beberapa tahun lalu Kadir pernah menyerang sepasang suami istri tetangganya. Suami istri itu dianiaya dengan palu.
Akibat penganiayaan itu, tetangga Kadir mengalami luka parah. Kadir pun harus berurusan dengan hukum. Ia dilaporkan ke polisi dan menjalani hukuman penjara.
Sebelum perkelahian Sabtu malam lalu, Kadir juga pernah memukul Kasiran. Kepala Kasiran berlumuran darah setelah dihantam dengan balok oleh Kadir. (*)