Begini Wujud Busana Tiongkok Kuno untuk Menghadapi Musim Panas

Rabu 01-11-2023,21:38 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Cuaca panas, butuh baju yang tidak bisa memerangkap panas. Seperti busana-busana Tiongkok masa lalu. 

Saat terik melanda Tiongkok lampau, orang-orang mengenakan pakaian tradisional yang lebih ringan dan tipis. Jauh berbeda dengan yang dibayangkan oleh imajinasi modern, seperti digambarkan dalam serial televisi. 

Mari kita jelajahi beberapa contoh pakaian musim panas dari Tiongkok kuno.

Gaun Sha


Begini wujud busana Tiongkok Kuno untuk menghadapi musim panas. Gaun Sha pada periode Han awal yang sangat tipis.-Hunan Provincial Museum-chinadaily.com

Gaun sha (kain kasa polos) ditemukan dari Makam Han No.1 di Mawangdui di Changsha, provinsi Hunan, pada tahun 1972. Itu adalah gaun paling awal, paling terawat, paling indah dan sangat tipis. Gaun polosnya ibarat tipis seperti sayap jangkrik dan ringan seperti asap. Beratnya 49 gram. Karya itu mewakili tingkat tertinggi periode Han awal dalam penggulungan sutra dan pembuatan kain.

BACA JUGA: Garap Tenun Mangkrak dari Gudang Penenun Nusa Amin, Embran Nawawi Bawa 16 Busana ke Lao Fashion Week 2023

Jubah Luo


Begini wujud busana Tiongkok Kuno untuk menghadapi musim panas. Jubah Luo tipis yang digunakan kaum bangsawan saat musim panas.-China Silk Museum-chinadaily.com

Sangat cocok untuk wilayah selatan Tiongkok yang lembab. Luo (kain kasa) memiliki lubang yang lebih besar pada kain dibandingkan dengan sha. Sehingga lebih ringan dan menyerap keringat. Busana itu berasal dari Dinasti Han (206 SM-220 M) hingga Dinasti Tang (618-907) dan Song (960-1279). Busana luo sebagian besar digunakan untuk pakaian kaum bangsawan, dan hanya pejabat tingkat lima atau lebih tinggi yang diizinkan untuk mengenakannya.

BACA JUGA:Glow in The Dark, Tunik Putri Batik Fosfor Suguhkan Busana Haloween Futuristik

Busana Ge


Begini wujud busana Tiongkok Kuno untuk menghadapi musim panas. Busana Ge berwarna alami dari Dinasti Ming ((1368-1644).-Confucius Museum-chinadaily.com

Kain sutra seperti sha dan luo sangat dihargai dan dianggap mewah bagi masyarakat awam. Namun, orang-orang pandai menemukan metode untuk memanfaatkan serat tanaman sebagai bahan produksi pakaian. Sehingga secara signifikan mengurangi biaya produksi musim panas. Ge, juga dikenal sebagai kudzu atau garut Tiongkok, mewakili pemanfaatan serat alami sebagai kain paling awal di Tiongkok. Begitu bulan lunar Juni tiba, orang-orang biasanya beralih ke pakaian tersebut.

BACA JUGA:Laras, Konsep Busana Anak yang Mengusung Keseimbangan

Kategori :