HARIAN DISWAY - Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, ditempuh Universitas Surabaya (UBAYA) dengan menjalin kerja sama dengan Nexmedis.
Untuk mengukuhkan kesepakatan itu, kedua lembaga melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pada Rabu, 1 November 2023 di Kampus UBAYA. Pihak UBAYA diwakili oleh Rektor UBAYA Dr Benny Lianto. Sementara Nexmedis diwakili Dirut Nexmedis Yehuda Dani Utomo.
Usai penandatangan dokumen MoU itu, Dr Benny menegaskan bahwa sejak kesepakatan itu dilegalkan, maka kedua belah pihak akan segera melakukan penelitian, pengembangan, dan penerapan di bidang teknologi kecerdasan buatan kesehatan secara lebih intens.
BACA JUGA: Wamenkominfo Nezar Patria Dorong Dunia Kedokteran Adopsi Teknologi Artificial Intelligence (AI)
"Tak hanya dengan Nexmedis. Tetapi langkah ini sejalan dengan rencana pengembangan kampus kami dengan pemerintah Provinsi Jatim dalam penerapan dan pengembangan AI pada sektor kesehatan yang sangat dibutuhkan ke depan," ungkapnya.
Bahkan Dr Benny melihat bahwa kerja sama itu merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Baik UBAYA dan NExmedis akan mengupayakan potensi terbaik masing-masing. UBAYA memiliki keunggulan dalam bidang pendidikan dan penelitian.
"Sedangkan Nexmedis memiliki keunggulan dalam bidang teknologi AI kesehatan. Maka apa yang kami lakukan ini sangatlah tepat. Dalam proses mewujudkannya, kami terus bersinergi agar bisa saling melengkapi dan menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Senada dengan Dr Benny, Yehuda sangat menyambut baik langkah yang ditempuh lembaganya bersama UBAYA. Ia berharap upaya yang sangat penting ini dapat menghasilkan produk-produk AI kesehatan yang inovatif. Sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
BACA JUGA: Memahami Kecanggihan Artificial Intelligence (AI) yang Menggerus Lapangan Pekerjaan
"Kami percaya bahwa teknologi AI dapat menjadi solusi bagi berbagai masalah kesehatan yang saat ini kita hadapi. Kerja sama ini akan menjadi platform bagi kami untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi AI kesehatan di Indonesia," ujarnya.
Yehuda menambahkan bahwa pihaknya melihat adanya potensi kerja sama dalam implementasi AI antara Nexmedis dengan Fakultas Kedokteran, Farmasi, Bioteknologi dan Teknis. Sehingga hal ini dapat terselenggaranya pengembangan yang berkesinambungan.
"Bukan hanya dalam hal diagnosis oleh dokter yang dibantu oleh AI yang dipunyai Nexmedis. Tetapi juga bisa untuk peningkatan medical treatment kepada pasien sehingga ini terus berkelanjutan agar makin dirasakan manfaatnya," ujar Yeye, panggilan karib Yehuda. (*)