HARIAN DISWAY - Metode skin to skin untuk memeluk bayi cukup populer di Indonesia. Skin to skin berarti membenamkan bayi ke dada bunda tanpa halangan apa pun. Sehingga kulit bayi dan kulit bunda bisa saling bersentuhan secara langsung.
Skin to skin bisa dilakukan oleh kedua orang tua. Tidak hanya bunda. Bisa juga ayah. Posisi yang dilakukan saat melakukan skin to skin yaitu dalam keadaan berbaring.
Kemudian, bunda atau ayah sebelum melakukan metode ini perlu bertelanjang dada. Tujuannya agar terjalin kontak kulit secara langsung dengan si kecil.
Jika si kecil merasa kedinginan selama proses berlangsung, bunda atau ayah bisa menggunakan selimut untuk menghangatkan.
Waktu yang ideal untuk melakukan skin to skin adalah jam-jam pertama kehidupan bayi yakni satu jam pertama setelah kelahiran atau yang disebut dengan golden hour.
Penelitian menunjukkan bahwa apa yang terjadi pada waktu golden hour dapat memaksimalkan pengalaman bonding antara orang tua dan anak.
Dilansir dari Cleveland Clinic, jam-jam pertama bunda berpelukan dengan si kecil saat skin to skin merupakan momen perkenalan awal si kecil dengan orang tuanya.
Mereka bisa mengenali bau ibunya, merasakan detak jantung, hingga mendengar napas orang tuanya. Posisi tersebut akan membuat bayi merasa aman dan nyaman.
Pasalnya, dada bunda atau ayah merupakan tempat terbaik bagi si kecil menyesuaikan diri dengan dunia luar. Lantas, apa saja manfaat skin to skin untuk bayi ya? Yuk, simak penjelasan berikut.
BACA JUGA: Jangan Sembarang Pilih Sufor! Kenali Tipe-tipe Susu Formula yang Cocok untuk Bayi
1. Membangun Ikatan Batin Orang Tua dengan Anak
Melakukan kontak dengan bayi secara langsung atau skin to skin merupakan cara paling ampuh untuk mempererat ikatan batin bayi dengan orang tuanya lo.
Ikatan batin yang kuat antara bayi dengan orang tua saat sering melakukan skin to skin yang bisa dicoba, baik itu oleh bunda atau ayah. -Freepik-
Pasalnya, orang tua bisa lebih sensitif terhadap kebutuhan si kecil. Misalnya, tahu kapan waktu yang tepat untuk menyusui si kecil, hingga lebih peka akan isyarat ketika si kecil merasa lapar.
Dengan demikian, kualitas hubungan antara anak dan orang tua akan semakin terjalin erat serta meningkatkan percaya diri orang tua dalam hal mengasuh anak.
2. Meningkatkan Fungsi Jantung dan Paru-Paru