Para pemimpin PBB tersebut juga mengungkap puluhan pekerja pembantu sekaligus 88 staf ahli mereka yang gugur saat menjalankan tugasnya dalam konflik ini.
“Puluhan pekerja bantuan telah terbunuh sejak 7 Oktober termasuk 88 rekan UNRWA, yang tercatat sebagai jumlah kematian tertinggi anggota PBB dalam satu konflik,” jelas mereka.
BACA JUGA:9 Ribu Warga Gaza Tewas akibat Serangan Israel, Pakar HAM PBB Sebut Sudah Mendekati Level Genosida
BACA JUGA:Kejahatan Genosida! Seruan Gustavo Petro Terkait Serangan Udara Israel ke Kamp Jabalia Gaza
Komite tetap antar lembaga PBB dalam pernyataan tersebut sepakat bahwa tidak mentoleransi tindakan Israel yang melarang bahan makanan dan bahan pokok lainnya ke Gaza serta aksi pengeboman di beberapa kawasan tempat berlindung warga sipil di Gaza.
“Hal ini tidak dapat diterima bahwa warga Gaza tidak bisa mendapatkan barang dan juga beberapa barang penting lainnya serta serangan bom di rumah, tempat penampungan, rumah sakit dan tempat ibadah mereka,” jelas pernyataan itu.
Dalam pernyataan tersebut, konflik yang tengah terjadi makin diperparah dengan beberapa aksi pengeboman yang dilakukan Israel baru-baru ini ke beberapa rumah sakit di Gaza.
“Telah dilaporkan terhadap 100 lebih serangan yang menargetkan layanan kesehatan,” jelasnya. (Salsa Amalia)