Gereget Pildun U-17

Selasa 07-11-2023,09:25 WIB
Reporter : Arif Afandi
Editor : Yusuf Ridho

Saya tidak tahu apakah juga akan selesu ini jika Ketua Umum PSSI Erick Thohir jadi dicalonkan sebagai cawapres Prabowo Subianto? Sebab, selama ini ia memang banyak diduga akan menjadi pendamping Ganjar Pranowo dari PDI Perjuangan ataupun Prabowo Subianto dari Gerindra. 

Atau, isu Pildun U-17 di Indonesia kalah oleh persoalan kekerasan bersenjata antara Hamas-Palestina dan Israel? Kekerasan yang telah menelan korban tewas lebih dari 10 ribu jiwa dan menimbulkan gelombang unjuk rasa di seluruh dunia? Perang yang melukai nilai kemanusiaan.

Saya pernah menemani klub sepak bola yang lolos dalam Final Danone Cup Turnamen. Yang mempertandingkan klub sepak bola dari berbagai akademi dan sekolah sepak bola (SSB). Atau klub sepak bola kelompok umur U-12. Kebetulan, saat itu ada SSB dari Surabaya yang lolos untuk babak final di Prancis.

BACA JUGA:Kulo Nuwun Gresik, Persebaya Numpang Latihan Imbas Piala Dunia U-17

BACA JUGA:Mantab! FIFA Izinkan Logo Surabaya di Piala Dunia U-17

Tentu, karena sepak bola anak, gempitanya jauh bila dibandingkan dengan kelompok umur dewasa. Sebagian besar penontonnya adalah orang tua yang mendampingi anak-anak peserta turnamen. Apalagi, turnamen itu hanya digelar oleh produk industri. Tidak digelar secara resmi oleh rezim sepak bola dunia seperti FIFA. 

Semestinya, berapa pun kelompok umur yang dipertandingkan, gelaran Pildun U-17 menjadi momentum kita untuk rebranding negara dan kota. Momentum memasarkan pariwisata yang ada di negeri ini. Momentum daerah yang menjadi tempat bertanding untuk menggerakkan partisipasi warga. 

BACA JUGA:Geliat Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 (1): Momentum Kebangkitan Wisata Heritage

BACA JUGA:Geliat Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 (2) : Nikmati Atmosfer Seni di Alun-Alun Surabaya

BACA JUGA:Geliat Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 (3) : Susur Kalimas dengan Sejoli Jerman

Yang terakhir ini yang terasa kurang. Kita tidak tahu apakah hal ini karena kurangnya kepiawian kita dalam memanfaatkan momentum? Atau, keterbatasan kreatif kita? Atau, karena kita semua sedang lebih disibukkan persoalan politik terkait pilpres? Atau, lebih karena kita gagal menggerakkan partisipasi warga untuk memanfaatkan momentum ini?

Pastinya momentum tak datang setiap saat. Meski, momentum bisa diciptakan oleh orang-orang yang cerdas dan cerdik pandai. Jadi, sayang jika momentum Pildun U-17 tak bisa kita manfaatkan secara optimal. (*)

BACA JUGA:Geliat Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 (4) : Sejarah Lokal Pikat Turis ke Jalan Tunjungan

BACA JUGA:Geliat Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 (5) : Kampung Peneleh, Pusat Perbelanjaan Semangat

BACA JUGA:Geliat Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 (6-habis) : Setahun Kya-Kya, Jangan Sampai Cepat Redup

 

Kategori :