HARIAN DISWAY - Pilar Academy dan Nexmedis bersepakat melakukan kerjasama operasional (KSO) pada Selasa, 7 November 2023 di Surabaya.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut sekaligus peningkatan derajat kolaborasi antara kedua pihak. Terkait pengembangan produk Rekam Medis Elektronik (RME) berbasis AI yang dinilai sebagai pertama di Indonesia dan Asia-Tenggara.
Adam Syarief Thamrin, Direktur Utama PT. Pilar Teknologi Surabaya (Pilar Academy) itu mengatakan bahwa langkah ini sebagai bentuk komitmen Pilar Academy.
"Utamanya dalam kontribusinya turut membangun daerah melalui berbagai sektor, salah satunya optimalisasi infrastruktur pelayanan kesehatan masyarakat," tegasnya Ketua Kompartemen Riset, Inovasi & Kerja Sama BPD HIPMI Jawa Timur
BACA JUGA: Kembangkan Teknologi Artificial Intelligence Kesehatan, UBAYA-Nexmedis Kerja Sama Lebih Intens
"Kami percaya bahwa RME berbasis AI dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan kerja sama ini, kami berharap dapat mempercepat implementasi RME berbasis AI di Fasyankes di Jawa Timur dan sekitarnya," ujar Adam.
Sebagai realisasi KSO nantinya, Pilar Academy sebagai partner resmi Nexmedis akan melakukan berbagai upaya edukasi, sosialisasi hingga implementasi teknis infrastruktur RME di Fasyankes yang sesuai dengan amanah Permenkes 24/2022 sekaligus menjadi inovasi di bidang tata-kelola layanan kesehatan daerah.
"Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, terutama dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia," pungkas Adam.
Penandatanganan KSO tersebut turut dihadiri oleh Komisaris Utama Pilar Academy Mohammad Gus Adib. Direktur Utama Nexmedis Yehuda Dani Utomo mengatakan dengan perkembangan teknologi, layanan kesehatan semakin berinovasi.
Salah satunya adalah penggunaan Rekam Medis Elektronik. RME memungkinkan penyimpanan, akses, dan pengelolaan data medis pasien secara efisien, menggantikan metode manual yang lama.
BACA JUGA: Wamenkominfo Nezar Patria Dorong Dunia Kedokteran Adopsi Teknologi Artificial Intelligence (AI)
"Kini, fasilitas kesehatan wajib mengadopsi RME, menciptakan layanan kesehatan yang lebih canggih, akurat, dan aman. Inilah revolusi data dalam dunia kesehatan," ujar Yehuda Dani Utomo.
Ditambahkannya, implementasi RME terintegrasi membawa perubahan revolusioner dalam dunia medis. Fakta menunjukkan bahwa kesalahan medis seringkali disebabkan oleh kesalahan manusia.
Mulai dari input yang salah hingga kesalahan pembacaan rekam medis manual. Namun, dengan RME, risiko tersebut bisa diminimalisir secara signifikan.
Rekam Medis Elektronik tidak hanya menghilangkan tulisan tak jelas dan dokumen yang tercecer, tetapi juga mampu memvalidasi data dengan akurat. Ini berarti, para tenaga kesehatan sekarang dapat bekerja dengan lebih efisien dan akurat, menghindari kesalahan yang dapat mengancam nyawa pasien.