JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan bahwa teknologi transaksi jalan tol nir sentuh alias Multi Lane Free Flow (MLFF) mendekati kenyataan.
Teknologi MLFF memungkinkan transaksi pembayaran tol dilakukan tanpa berhenti atau tanpa sentuhan. MLFF akan mengurangi fungsi gerbang tol sebagai tempat transaksi atau meniadakannya sama sekali.
MLFF juga memungkinkan memasuki jalan tol tanpa berhenti terlebih dahulu. Sehingga akan mengurangi kemacetan secara signifikan.
"Pada Desember 2023, kita akan memulai uji coba penggunaan sistem transaksi tanpa kontak atau MLFF di enam ruas jalan tol, dimulai dari Jalan Tol Bali-Mandara,” kata Menteri Basuki saat membuka Forum Bisnis HunIndoTech 4.0 di Hotel Westin, Jakarta pada Selasa, 14 November 2023 lalu.
Petugas Jasa Marga jemput bola dengan mobile reader untuk mempercepat transaksi di gerbang tol untuk mengindari perlambatan-Foto : Jasa Marga-
BACA JUGA:Jalan Tol Akses ke IKN Nusantara Sudah 55 Persen, Selesai Juli 2024
Basuki sangat berharap sistem ini semakin meningkatkan pelayanan jalan tol di Indonesia melalui digitalisasi transformatif.
Menteri Basuki mengatakan, mewujudkan MLFF akan dipenuhi dengan kesulitan tantangan. Namun pihaknya tetap berkomitmen untuk menyukseskan penerapan sistem MLFF ini.
"Ini adalah transisi, seperti halnya dulu kita beralih dari transaksi cash menjadi non cash dengan tapping. Teknologinya pasti sudah siap, tantangannya bagaimana implementasinya kepada masyarakat. Tetapi kami jamin Indonesia tetap berkomitmen mensukseskan penerapan sistem MLFF ini," katanya.
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian menjelaskan, proses uji coba transisi MLFF secara terbatas di Jalan Tol Bali-Mandara akan dilaksanakan pada minggu kedua Desember 2023 selama sekitar dua minggu.
BACA JUGA:Kantongi Sertifikat SLO, Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 Segera Beroperasi Penuh Dalam Waktu Dekat
"Setelah diuji coba selama dua minggu, kita akan evaluasi. Jika dinilai telah berhasil, akan segera kita expand penerapannya di jalan tol lainnya. Jika masih ada kekurangan, akan segera diperbaiki dan diuji coba kembali," ujar Hedy.
MLFF merupakan hasil kerja sama bilateral antara Indonesia dengan perusahaan asal Hungaria dengan tujuan meningkatkan sistem pembayaran tol Indonesia.
Proyek ini diinisiasi pada saat kunjungan Perdana Menteri Hungaria, Mr. Victor Orbán ke Indonesia pada tahun 2016. Pemerintah Hungaria berinvestasi 100 persen dari proyek ini dengan nilai investasi sebesar 4,5 triliun rupiah dalam bentuk kerja sama pemerintah dan badan Usaha (KPBU).
Jalan Tol Ngawi Kertosono terintegrasi dengan Jalan Tol Trans Jawa yang mendukung pengembangan wilayah dan meningkatkan pemerataan hasil pembangunan.-Jasa Marga-