Fin Komodo, Mobil Offroad Karya Anak Bangsa, Melaju di Osing Wonderland

Selasa 21-11-2023,14:06 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Heti Palestina Yunani

PT Holistik Nusantara Group merupakan perusahaan pengembang Osing Wonderland, yang sedang mengembangkan area tersebut dengan konsep one stop tourism berupa area akomodasi, theme park, wisata agro, dan wisata petualangan, pada lahan seluas 10 hektar di Desa Gumuk.

Fin Komodo akan disiapkan sebagai salah satu menu wisata petualangan andalan di Osing Wonderland, bersama beberapa aktivitas lainnya seperti cycling, ATV, dan beragam wisata edukasi perkebunan dan peternakan. 

BACA JUGA:Lestarikan Alam, Bhayangkari Peduli Lepas 700 Tukik di Pantai Cemara Banyuwangi

Dalam lokasi dengan view sawah terasering, Gunung Ijen, hutan dan sungai tersebut, juga akan dibangun sarana akomodasi glamping tent resort (resort tenda) dengan fasilitas bintang lima.

Bachtiar Djanan, pelaku aktivis komunitas berbasis tourism dari Perkumpulan Hiduplah Indonesia Raya (Hidora), menyebut bahwa wisata petualangan tumbuh paling cepat di antara produk industri pariwisata yang lain. "Ada dalam data dari Badan Pariwisata Dunia, United Nation World Tourism Organization (UNWTO)," ujarnya.

Maka, Indonesia sangat beruntung memiliki bentang alam yang sangat bervariasi. Dari pulau, pantai, sungai, sampai pegunungan, yang sangat berpotensi dalam pengembangan beraneka bentuk wisata petualangan. 

"Wisata offroad merupakan wisata minat khusus, sebagai bagian dari wisata petualangan. Saat ini terjadi peningkatan yang signifikan pada minat pasar terhadap wisata petualangan," ujarnya.


Fin Komodo, mobil offroad karya anak bangsa, melaju di Osing Wonderland. Fin Komodo saat diuji coba di Osing Wonderland. Fin Komodo dapat melintas berbagai medan berat dengan aman.-Fin Komodo-

Lebih lanjut, Bachtiar memaparkan data dari Adventure Travel Trade Association (ATTA). Bahwa sepanjang tahun 2022, jumlah peminat untuk wisata petualangan justru lebih banyak didominasi oleh kaum perempuan, yaitu sebesar 51 persen. Sedangkan untuk wisatawan pria, sebanyak 47 persen.

"Data tersebut menunjukkan tingginya animo wisata petualangan, dengan segmen pasar terbesar adalah kaum perempuan. Hal ini selaras dengan karakter mobil offroad Fin Komodo, yang ternyata cukup mudah dioperasikan oleh siapapun, termasuk perempuan. Ini adalah potensi ceruk pasar yang besar," ujarnya. 

Baginya, wisata petualangan offroad bisa menjadi salah satu alternatif wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan. Terutama oleh desa-desa wisata di daerah pegunungan dan perbukitan, tanpa perlu banyak mengubah bentang alam, namun, punya daya tarik yang sangat kuat. 

"Cukup masuk akal untuk dilakukan, melalui skema pengelolaan pariwisata oleh Pokdarwis dengan permodalan usaha dari BUMDES yang berasal dari Dana Desa," pungkasnya.

BACA JUGA:Tour of Kemala 2023 Banyuwangi Dongkrak UMKM dan Wisata

Di kabupaten Banyuwangi, permintaan pasar untuk wisata petualangan juga mulai bertumbuh. Hal itu diungkapkan oleh Andriansi Febria Ramadhani, owner operator pariwisata tourBanyuwangi.com, "Dua tahun terakhir ini makin banyak permintaan customer untuk paket-paket wisata petualangan, termasuk wisata offroad."

Ia memaparkan, saat ini di Banyuwangi sudah ada beberapa obyek wisata yang menyediakan atraksi wisata petualangan. Namun, jumlahnya masih masih terbatas. Dia berharap agar pengelola-pengelola objek wisata mempertimbangkan untuk lebih mengembangkan lagi aktivitas-aktivitas wisata petualangan yang sesuai dengan karakteristik alam Banyuwangi.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, M Yanuar Bramuda, yang pernah menjajal mengendarai Fin Komodo, menyampaikan, "Alam Banyuwangi sangat representatif untuk berbagai jenis wisata petualangan, termasuk wisata offroad."

Kategori :