Suami Bunuh Istri di Banyuwangi Menyerah ke Polisi: Femisida Masih Mengejutkan

ILUSTRASI Suami Bunuh Istri di Banyuwangi Menyerah ke Polisi: Femisida Masih Mengejutkan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Suami membunuh istri (femisida) selalu mengejutkan publik. GDF, 41, membunuh istrinya, BW, 52, di rumah mereka di Jalan Serayu 54, Banyuwangi, Senin, 20 Oktober 2025. Warga kaget meski femisida hampir tiap hari terjadi (data Komnas Perempuan, Oktober 2023–Oktober 2024, ada 290 kasus femisida di Indonesia).
KEKAGETAN masyarakat itu lama-lama bakal pudar dengan sendirinya akibat terlalu sering. Menjadi kebal. Kalau pudar, berarti femisida bisa dianggap hal biasa. Dan, itu tanda bahaya.
GDF dan BW menikah 2011. Saat itu GDF perjaka, sedangkan BW janda dua anak. GDF pegawai BUMN, PT Pegadaian, di Banyuwangi. BW pegawai BCA Banyuwangi. Sejak itu mereka mukim di Jalan Serayu (TKP pembunuhan). Dari perkawinan itu, mereka dikaruniai satu anak lagi.
Kini anak sulung BW kuliah di perguruan tinggi di Malang, Jatim, dan indekos di sana. Rumah di Jalan Serayu ditempati GDF, BW, serta dua anak mereka.
BACA JUGA:Suami Istri Saling Cemburu, Suami Bunuh Istri: Gegara Telepon HP
BACA JUGA:Suami Bunuh Istri di Kebon Jeruk, Jakarta: Efek Krisis Setengah Baya
Senin pagi, 20 Oktober 2025, GDF membunuh BW. Setelah BW tergeletak berdarah di ruang dapur rumah itu, GDF mengirimkan pesan WA ke polisi kenalannya, seorang polantas. Isi pesan, GDF baru saja membunuh istri.
Pesan tersebut diteruskan si polantas ke Polsek Banyuwangi. Dalam sekejap, tim polisi mendatangi TKP. Saat itu GDF sedang termangu di teras depan rumah, sedangkan pintu pagar halaman sudah terbuka sehingga memudahkan tim polisi masuk.
Saat ditanya polisi, GDF langsung menunjuk ke dalam rumah. Tim polisi masuk, menemukan BW tergeletak di lantai dapur yang tergenang darah. Pisau dapur ada di situ. Polisi memeriksa korban, dinyatakan sudah meninggal. Segera dikirim ke RSUD Blambangan untuk autopsi.
BACA JUGA:Suami Bunuh Istri di Denpasar karena Kasihan: Kasus Altruistic Homicide
BACA JUGA:Suami Bunuh Istri karena Ketahuan Selingkuh: Jangan Pergi, Hatiku Padamu
GDF ditangkap polisi tanpa perlawanan. Ia kelihatan pasrah saat dibawa ke kantor polisi. Kini ia diperiksa intensif di sana.
Kapolsek Banyuwangi Kota AKP Hendry Cristianto kepada wartawan membenarkan adanya kejadian tersebut. ”Benar, telah terjadi pembunuhan di wilayah Desa Panderejo. Kini kami masih melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi,” ujarnya.
Saat kejadian, cuma ada pelaku dan korban di TKP. Anak sulung tinggal di Malang, anak kedua bersekolah SMK di Banyuwangi. Anak ketiga bersekolah SMP di Banyuwangi. Semestinya, pagi itu pelaku dan korban sama-sama bekerja. Namun, mereka cekcok dan terjadi pembunuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: